Dilema Perusahaan Teknologi, Cegah Kebocoran Data dengan Hancurkan Hard Disk tapi Berdampak pada Lingkungan

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 11 Oktober 2022 | 05:00 WIB
Dilema Perusahaan Teknologi, Cegah Kebocoran Data dengan Hancurkan Hard Disk tapi Berdampak pada Lingkungan
Ilustrasi hard disk (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, sebaliknya mungkin benar. Upgrade ke perangkat keras yang lebih baru, lebih hemat energi dan memiliki jejak karbon yang lebih rendah.

Namun, jejak karbon dari sebagian besar produk teknologi berasal dari manufaktur, bukan operasi.

Perangkat keras yang dihancurkan memiliki sekitar 70 persen bahan komponennya yang didaur ulang.

Namun, prosesnya pada dasarnya membuang emisi dari saat perangkat keras awalnya diproduksi.

Menggunakan kembali bahan-bahan ini berarti mengulangi bagian yang paling memancarkan jejak karbon perangkat keras.

Ilustrasi Dampak Perubahan Iklim. (Freepik.com/vhotomax)
Ilustrasi Dampak Perubahan Iklim. (Freepik.com/vhotomax)

Lebih buruk lagi, material lain yang hilang, seperti logam tanah jarang, harus ditambang ulang.

Dilansir laman Gizchina, Selasa (11/10/2022), langkah ini berpotensi menghasilkan penggunaan "mineral kontroversial".

Perusahaan teknologi mungkin berpikir penghancuran adalah satu-satunya cara untuk menjaga keamanan data.

Namun, para ahli melihatnya sebagai opsi ekstrem yang tidak perlu. Banyak hard drive dan server dapat bertahan selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.

Baca Juga: Disebut Menutupi Kebocoran Data 2016, Mantan Kepala Keamanan Uber Dinyatakan Bersalah

Selain itu, risiko pelaku jahat memulihkan data dari perangkat penyimpanan bekas mungkin minimal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI