Suara.com - CEO Epic Games, Tim Sweeney mengkritik Apple atas kenaikan harga di toko aplikasi App Store. Menurut dia, Apple tidak seharusnya menerapkan kebijakan itu.
Sweeney menyebut kalau pengembang aplikasi tidak memiliki alternatif lain di luar App Store, yang berarti pengembang mau tak mau harus menerimanya.
"Mereka secara sepihak memaksakan kenaikan harga pada pengembang di beberapa negara tanpa pembenaran apapun. Developer tidak punya pilihan selain mematuhinya, karena App Store adalah satu-satunya cara mereka dapat menjangkau lebih dari satu miliar pengguna iOS," kata Sweeney, dikutip dari Macrumors, Kamis (6/10/2022).
Apple pertama kali mengumumkan kenaikan harga di App Store pada bulan lalu. Perusahaan beralasan kalau kenaikan ini dipengaruhi lemahnya mata uang Euro pada Dolar AS.
Baca Juga: Wajib, iPhone Harus Pakai Port USB Type C di Tahun 2024
Semua aplikasi App Store yang dibagi dalam tingkatan turut berimbas pada kenaikan harga.
Di tingkat paling rendah misalnya, harga 0,99 Euro naik menjadi 1,19 Euro. Sedangkan di tingkat tertinggi, harga 999 Euro melonjak jadi 1.199 Euro.
Kenaikan harga ini tak hanya berlaku untuk negara-negara yang menggunakan mata uang Euro, tetapi juga wilayah lain seperti Chili, Mesir, Jepang, Malaysia, Pakistan, Polandia, Korea Selatan, Swedia, dan Vietnam.
Dengan demikian, pengembang aplikasi mesti menurunkan harga App Store mereka atau memilih menjual dengan harga lebih tinggi ke konsumen.
Epic Games dan Apple sendiri sudah berseteru lama beberapa tahun belakangan. Keduanya terlibat dalam pertempuran hukum terkait kebijakan di App Store.
Baca Juga: Update Apple Music, Artis Bisa Mempersonalisasi Halaman Profil Mereka
Epic Games dengan sengaja melanggar aturan App Store dan kemudian mengajukan gugatan terhadap Apple. Mereka berharap pengadilan memaksa Apple untuk mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga beroperasi di iOS, tak hanya App Store.