Suara.com - Sempat beredar di dunia maya, bocoran besar-besaran GTA 6 yang disinyalir dilakukan oleh peretas (hacker) yang sama merusak sistem Uber.
Akhirnya, identitas hacker terungkap dan pelakunya di luar dugaan, yakni seorang remaja lelaki berusia 17 tahun.
Pihak National Cyber Crime Unit (NCCU) berhasil mengamankan remaja ini pada 22 September lalu.
Perbuataan yang diduga dilakukan sang remaja tersebut merupakan kebocoran terbesar tidak hanya dalam sejarah GTA tetapi juga dalam sejarah industri game.
Baca Juga: Hacker Sebar Malware Mata-mata di Logo Windows
Lapsus$, sebuah kelompok peretasan, berada di balik itu semua.
Peretas yang ditangkap adalah salah satu pemimpin kelompok peretas yang terkenal secara internasional, Lapsus$.
Dilansir laman Gizchina, Selasa (4/10/2022), ia memiliki julukan teapotuberhacker dan sangat populer di dunia cybercrime.
Selain Rockstar, grup ini juga berulang kali menyerbu raksasa teknologi seperti Microsoft, Apple, Samsung, dan Nvidia.
Melihat ke belakang, pada Maret 2022, kelompok peretas Lapsus$ mencuri data 1TB NVIDIA.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Bjorka Kecam dan Bocorkan Data Pribadi Menpora
Setelah itu, diajukan persyaratan bahwa driver GPU untuk sistem Windows, macOS, dan Linux harus menjadi sumber terbuka sepenuhnya sebelum akhir 4 Maret. Jika tidak, mereka diancam menyebarkannya ke umum.
Di bulan yang sama, Lapsus$ menyerang Samsung (lagi). Kelompok peretas merilis 190GB sebagian informasi kode sumber yang dicuri dari server Samsung.