Suara.com - Setiap bulan akan selalu ada fenomena langit yang pernah terjadi, entah dapat terlihat dengan jelas atau tidak. Pada September 2022 sebelumnya telah terjadi fenomena konjungsi Bulan dan Saturnus, hujan meteor Epsilon Perseid, Bulan purnama, konjungsi Bulan dan Jupiter, dan ekuinoks September.
Oktober 2022 pun tidak kalah dengan peristiwa menarik lainnya. Dilansir dari In The Sky pada Selasa (4/10/2022), berikut ini lima fenomena langit sepanjang Oktober 2022:
1. Konjungsi Bulan dan Saturnus
Bulan dan Saturnus akan melakukan konjungsi pada 5 Oktober mendatang. Keduanya akan tampak berdekatan dari Bumi dengan Saturnus berada pada jarak 4 derajat dari Bulan.
Baca Juga: Usai Badai PHK, Shopee Terancam Diboikot di Filipina
Pasangan ini akan mulai terlihat sekitar pukul 17:59 WIB di atas ufuk timur. Bulan dan Saturnus akan mencapai titik tertinggi di langit pada 20:21 WIB dengan ketinggian 79 derajat di atas cakrawala selatan.
Keduanya akan dapat terus diamati hingga pukul 01:55 WIB ketika tenggelam di bawah 7 derajat di atas ufuk barat.
Pengamat bisa menemukan keduanya di konstelasi Capricornus pada 5 Oktober 2022.
2. Konjungsi Bulan dan Jupiter
Setelah berkonjungsi dengan Saturnus, Bulan akan terlihat dekat dengan planet terbesar di tata surya pada 9 Oktober 2022.
Baca Juga: Cara Daftar Shopee Food Driver 2022 dari HP, Mudah Banget!
Jupiter akan berada pada jarak 2 derajat di sekitar Bulan. Keduanya dapat mulai terlihat sekitar pukul 17:58 WIB dengan ketinggian 17 derajat di atas ufuk timur.
Pasangan tersebut akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 22:48 dengan ketinggian 84 derajat di atas cakrawala utara. Keduanya akan terus dapat diamati hingga sekitar pukul 04:16 WIB ketika tenggelam di bawah 7 derajat di atas ufuk barat.
Pengamat bisa melihat Bulan dan Jupiter di konstelasi Pisces.
3. Bulan purnama
Bulan akan berada dalam fase penuh pada 10 Oktober 2022. Pengamat bisa melihat Bulan dalam keadaan terang dan berbentuk lingkaran.
Bulan purnama setiap bulannya umum memiliki julukan. Bulan purnama pada Oktober 2022 disebut juga sebagai Hunter's Moon. Penamaan ini merupakan tradisi yang dipopulerkan dalam Farmers' Almanac.
Nama-nama Bulan purnama yang digunakan oleh almanak tersebut diklaim berasal dari suku-suku asli Amerika.
Bulan purnama Oktober disebut sebagai Hunter's Moon karena awal musim berburu hewan telah dimulai.
Saat mencapai fase penuh, Bulan akan berada di deklinasi 4 derajat di konstelasi Pisces. Bulan akan terletak pada jarak 379.000 km dari Bumi.
4. Hujan meteor Taurid Selatan
Pada saat yang bersamaan dengan Bulan purnama, hujan meteor Taurid Selatan juga terjadi pada 10 Oktober 2022.
Hujan meteor ini aktif mulai 10 September hingga 20 November 2022. Namun, menghasilkan tingkat puncak meteor pada 10 Oktober.
Selama periode ini, pengamat bisa melihat hujan meteor dari konstelasi Cetus.
Hujan meteor tidak akan terlihat sebelum sekitar pukul 18:48 WIB setiap malam, ketika titik pancarannya naik di atas ufuk timur. Hujan meteor akan tetap aktif hingga fajar menyingsing sekitar pukul 05:10 WIB.
Pancuran hujan meteor tersebut kemungkinan akan menghasilkan tampilan terbaiknya sekitar pukul 01:00 WIB.
5. Konjungsi Bulan dan Mars
Bulan akan terlihat berdekatan dengan Mars pada 15 Oktober 2022. Dari pandangan langit, Mars akan berada pada jarak 3 derajat dari Bulan.
Pasangan ini akan terlihat mulai pukul 22:37 WIB ketika mencapai ketinggian 7 derajat di atas cakrawala timur laut. Keduanya akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 03:51 WIB dengan ketinggian 60 derajat di atas ufuk utara.
Bulan dan Mars akan hilang saat fajar datang, sekitar pukul 05:15 WIB dengan ketinggian 54 derajat di atas cakrawala barat laut.
Pengamat bisa melihat keduanya di konstelasi Taurus.
Lima fenomena langit sepanjang Oktober 2022 di atas dapat diamati oleh pengamat di Indonesia.