Elon Musk Dikecam Presiden Ukraina, Bikin Jajak Pendapat Kontroversial di Twitter

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 04 Oktober 2022 | 08:03 WIB
Elon Musk Dikecam Presiden Ukraina, Bikin Jajak Pendapat Kontroversial di Twitter
CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk memicu kontroversi karena menawarkan solusi yang pro-Rusia dalam konlik negara tersebut dengan Ukraina. [ANGELA WEISS / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elon Musk terlibat pertengkaran dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy setelah pemilik Tesla dan SpaceX itu menggelar jajak pendapat kontroversial di Twitter yang dinilai mendukung invasi Rusia.

Musk menawarkan menawarkan solusi damai untuk konflik Rusia-Ukraina di Twitter pada Senin (4/10/2022). Ada empat poin dalam solusinya.

Pertama, menggelar referendum ulang yang diawasi PBB di empat daerah yang sudah dicaplok Rusia dari Ukraina; kedua Krimea jadi milik Rusia; ketiga Ukraina menjami pasokan air ke Krimea; dan Ukraina tetap netral- tidak bergabung dengan blok pertahanan Barat maupun Rusia.

Sebagai pamungkas, Musk meminta para pengguna Twitter untuk mengeklik setuju atau tidak setuju dengan tawarannya tersebut.

Saat Suara.com mengikuti jajak pendapat tersebut, hampir 62 persen dari sekitar 1,9 juta peserta jajak pendapat tidak sepakat dengan tawaran Musk itu.

Salah satu yang paling keras menentang adalah Presiden Zelenskiy.

"@elonmusk mana yang lebih kalian suka?" Zelenskiy juga menggelar jajak pendapat dengan dua opsi jawaban. Pertama, yang menduung Ukraina atau kedua yang mendukung Rusia.

Jajak pendapat Zelenskiy, yang sudah diikuti oleh lebih dari 1,3 juta pengguna Twitter lebih menyukai Elon Musk yang mendukung Ukraina (lebih dari 82 persen).

Musk sendiri dianggap sebagai pahlawan oleh Ukraina karena di awal-awal invasi Rusia, ia menyediakan akses internet lewat layanan Starlink ke negara tersebut.

Baca Juga: Twitter Resmi Merilis Fitur Tombol Edit, Perhatikan Syaratnya

Bukan cuma Zelenskiy, Presiden Lithuania yang negaranya berdekatan dengan Rusia juga mengecam Musk dan jajak pendapat kontroversialnya itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI