Suara.com - Aksi polisi yang menembakkan gas air mata ke tribun penonton di Stadion Kanjuruhan Malang mendapat kecaman warganet Twitter.
Mereka menyebut kalau hal itu tidak sesuai dengan standar prosedur aturan FIFA.
Berdasarkan pantauan Suara.com di trending Twitter Indonesia per Minggu (2/10/2022) pukul 13.00 WIB, kata 'FIFA' menempati posisi ke-2 dengan cuitan lebih dari 225.000 tweet.
Tak hanya itu, kata 'Prosedur' pun masuk ke trending nomor enam dengan cuitan lebih dari 22.600 tweet.
Baca Juga: Tragedi Di Stadion Kanjuruhan, Jokowi Perintahkan Menpora Turun Langsung Ke Malang
Kata 'Polisi' juga ikut ke daftar nomor 10 dengan jumlah tweet mencapai lebih dari 128.000.
Berikut protes warganet Twitter soal tindakan polisi menembakkan gas air mata ke dalam stadion.
"Kalau dalam prosedur polisi, apa yg diharapkan terjadi ketika gas air mata ditembak ke tribun penuh penonton? Massa bubar dengan tertib? Gak bakal Udah pasti penumpukan di pintu keluar karena suporter yg panik ga punya pilihan jalur lain dan ini sumber malapetaka," kata Pangeran (@pangeransiahaan).
"Padahal setidaknya sejak tiga tahun lalu polisi sudah tahu untuk tidak menggunakan gas air mata dalam pengamanan laga. Besar kemungkinan ada kesalahan prosedur yang berakibat fatal di Kanjuruhan tadi," kata akun Firzie A. Idris (@firzieidris).
"Dua musibah stadion sepakbola yang paling banyak korban jiwa, Tragedi Lima (1964) dan Tragedi Accra (2001), sama-sama disebabkan aparat menembakkan gas air mata ke penonton. Makanya dalam panduan keamanan FIFA, penggunaan gas air mata dilarang. Prosedur mana yang diikuti polisi?" kata akun Negara Kesatuan Raka Ibrahim (@coldrebellion).
Baca Juga: Warganet Serbu Akun IG PSSI dan Polres Malang Akibat Insiden Stadion Kanjuruhan
"Jadi apapun kalo 'sesuai prosedur' bisa dibenarkan? Walopun ratusan orang terbunuh secara sistematik, ratusan keluarga anggotanya dirampas, semuanya bs dibenarkan atas nama prosedur? Bener2 emang negara politik kematian ya gini ini. Harga 'prosedur' dibayar dg ratusan nyawa. ACAB," kata Dr. Laily Fitry (@MahameruLee).
"126 orang meninggal di pertandingan Arema vs Persebaya?? Ini tragedi besar teman2. Gila ini. Ratusan nyawa melayang. Gas air mata ditembakan, pdhl melanggar kode keamanan FIFA. Jam pertandingan minta diubah ke sore, tp ttp jam 8 mlm. Negara ini emang gak bs jd negara sepakbola," kata Ahmad Kemal Palevi (@kemalpalevi).