Kloning Serigala Pertama di Dunia, Berhasil Lahir

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 02 Oktober 2022 | 07:25 WIB
Kloning Serigala Pertama di Dunia, Berhasil Lahir
Serigala Arctic. [WWF]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah perusahaan kloning hewan peliharaan China telah mengumumkan kelahiran serigala Arktik kloning pertama di dunia (Canis lupus arctos), yang dibawa ke masa oleh ibu pengganti yang tidak mungkin - seekor beagle.

Anak anjing serigala betina hasil kloning, bernama Maya dan induknya yang beagle diperkenalkan ke dunia, oleh Perusahaan Bioteknologi Sinogene di Beijing, menurut situs berita China Global Times.

Dilansir laman Live Science, Minggu (2/10/2022), video itu dirilis 100 hari setelah Maya lahir, yakni pada 10 Juni di sebuah laboratorium di Beijing, menurut perwakilan Sinogene.

Biasanya, Sinogene mengkhususkan diri dalam mengkloning hewan peliharaan yang mati, seperti kucing, anjing, dan kuda, untuk klien pribadi.

Baca Juga: Cara Kloning Data HP Android, dengan dan Tanpa Aplikasi

Mengutip Global Times, perusahaan sekarang ingin menggunakan keahliannya untuk membantu mengkloning spesies yang terancam punah untuk tujuan konservasi.

Maya dikloning menggunakan DNA yang dikumpulkan dari serigala Arktik dewasa, juga bernama Maya, yang mati di penangkaran di Harbin Polarland, sebuah taman margasatwa di timur laut China.

Kloning serigala Arctic. [Sinogene.org]
Kloning serigala Arctic. [Sinogene.org]

Maya asli, yang lahir di Kanada sebelum dikirim ke China pada 2006, meninggal karena usia tua pada awal 2021, menurut Global Times.

"Kloning Maya berhasil diselesaikan setelah dua tahun upaya yang melelahkan," kata Mi Jidong, manajer umum Sinogene, pada konferensi pers perusahaan, menurut Global Times.

Peneliti Sinogene awalnya menciptakan 137 embrio serigala Arktik dengan menggabungkan sel kulit dari Maya asli dengan sel telur yang belum matang dari anjing.

Baca Juga: Elizabeth Ann, Hasil Kloning Musang Kaki Hitam

Menggunakan proses yang dikenal sebagai transfer inti sel somatik (SCNT).

Dari embrio tersebut, 85 berhasil ditransplantasikan ke tujuh pengganti beagle.

Dari embrio yang ditransplantasikan itu, hanya satu yang berkembang penuh selama kehamilan, menurut Global Times.

Para peneliti menggunakan pengganti beagle karena tidak ada cukup serigala betina di penangkaran untuk eksperimen para ilmuwan.

Untungnya, anjing berbagi DNA yang cukup dengan serigala untuk kehamilan hibrida agar berhasil hamil.

Maya sekarang tinggal bersama ibu penggantinya di laboratorium Sinogene di Xuzhou, China timur, tetapi anak serigala itu pada akhirnya akan dipindahkan ke Harbin Polarland untuk tinggal bersama serigala Arktik lainnya.

Kloning serigala Arctic. [Sinogene.org]
Kloning serigala Arctic. [Sinogene.org]

Namun, penjaga taman percaya dia harus perlahan-lahan diperkenalkan ke kawanan lainnya karena asuhannya yang terisolasi, menurut Global Times.

Sinogene juga mengungkapkan bahwa kloning serigala Arktik kedua, yang dibuat menggunakan DNA dari pejantan tak dikenal, akan lahir Kamis 22 September lalu.

Sejauh ini, belum ada laporan yang dikonfirmasi tentang kelahiran anak anjing tersebut.

Perusahaan juga mengumumkan kemitraan baru dengan Taman Margasatwa Beijing untuk mengkloning lebih banyak spesies penangkaran di masa depan, meskipun belum ada proyek khusus yang diumumkan, menurut Global Times.

Pada 2019, Sinogene juga terlibat dengan proyek yang menghasilkan enam klon gembala Jerman yang identik, yang kemudian dilantik ke dalam kepolisian Beijing, menurut CBS News.

Terlepas dari laporan dari Global Times dan media lainnya, serigala Arktik, yang merupakan subspesies dari serigala abu-abu (Canis lupus) bukanlah spesies yang terancam punah.

Sebaliknya, mereka terdaftar sebagai yang paling tidak diperhatikan oleh International Union for Conservation of Nature, meskipun perubahan iklim kemungkinan akan sangat mengganggu pasokan makanan mereka di alam liar dalam beberapa dekade mendatang, menurut WWF.

Tetapi spesies yang terancam punah telah dikloning oleh para ilmuwan sebelumnya.

Pada 2020, para ilmuwan dari organisasi konservasi nirlaba yang berbasis di AS, Revive & Restore, berhasil mengkloning musang kaki hitam (Mustela nigripes) yang terancam punah.

Kloning serigala Arctic. [Sinogene.org]
Kloning serigala Arctic. [Sinogene.org]

Pada tahun yang sama, perusahaan juga berhasil mengkloning kuda Przewalski yang terancam punah (Equus przewalskii), dan teknisi mereka sekarang berusaha menghidupkan kembali merpati penumpang yang punah (Ectopistes migratorius) menggunakan teknologi kloning.

"Kloning adalah alat yang kurang dimanfaatkan secara drastis," kata Ben Novak, ilmuwan utama di Revive & Restore.

"Di masa depan, itu bisa menjadi garis hidup literal bagi spesies yang menjadi lebih langka atau lebih buruk, punah," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI