Tak Sama Seperti Tiktok, Twitter Bereksperimen Lagi Tampilkan Konten Video di Platform

Ummi Hadyah Saleh Suara.Com
Jum'at, 30 September 2022 | 11:56 WIB
Tak Sama Seperti Tiktok, Twitter Bereksperimen Lagi Tampilkan Konten Video di Platform
Ilustrasi logo Twitter. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Twitter mengumumkan di Blog resminya bahwa mereka akan mulai meluncurkan cara baru untuk menikmati video di TikTok. Dilansir dari The Verge,  Jumat (30/9/2022), Twitter tidak akan mulai mendorong video pendek seperti TikTok dengan cara yang sama seperti yang dilakukan IG dengan Reels atau YouTube dengan Shorts. Namun sebaliknya, itu hanya akan mengambil satu elemen video bentuk pendek, membuatnya lebih mudah untuk menemukan konten video di platform.

Twitter memperkenalkan "immersive media viewer (penampil media imersif)" baru yang akan memutar video dalam tampilan layar penuh baru. Fitur ini akan dapat diakses hanya dengan mengetuk/memperluas video dari Tweet.

Pengguna akan dapat menggeser ke atas dari video apa pun jika mereka ingin menemukan lebih banyak konten visual. Mundur dari tampilan akan membawa anda kembali ke Feed Twitter anda.

Selain itu, Twitter juga akan menampilkan lebih banyak video di tab Jelajahi aplikasi. Pengguna akan melihat korsel video baru bersama dengan Tweet yang menarik di bawah "Videos for you (Video untuk Anda").

Baca Juga: Cara Buat Thread di Twitter

Tampilan Twitter  [The Verge]
Tampilan Twitter [The Verge]

Immersive media viewer atau Penampil media yang imersif akan diluncurkan ke pengguna iOS yang menggunakan Twitter dalam bahasa Inggris selama beberapa hari ke depan. Sementara itu, carousel video di tab Explore kini tersedia untuk pengguna Android dan iOS dalam bahasa Inggris.

Terakhir kali Twitter mencoba memasukkan video, gagal. Twitter meluncurkan Armada kembali pada November 2020, hanya untuk mencabutnya sekitar 8 bulan kemudian.

Dengan pengumuman ini, sepertinya Twitter tidak mencoba mengubah strategi kontennya dan tiba-tiba membuat penggunanya mengeluarkan video pendek seperti yang dilakukan Instagram. Alih-alih mengalihkan fokusnya ke video, itu hanya akan membuat video lebih mudah ditemukan dan digunakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI