Pesawat Penumpang Berbahan Bakar Listrik Pertama di Dunia Berhasil Mengudara

Rabu, 28 September 2022 | 17:30 WIB
Pesawat Penumpang Berbahan Bakar Listrik Pertama di Dunia Berhasil Mengudara
Pesawat Penumpang Berbahan Bakar Listrik Pertama, Alice. [Eviation]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesawat penumpang berbahan bakar listrik pertama di dunia, Alice, akhirnya berhasil mengudara ke langit.

Perusahaan asal Israel Eviation Aircraft berhasil meluncurkan pesawat Alice dari Bandara Internasional Grant County Washington pada Selasa kemarin.

Pesawat tanpa emisi itu melakukan perjalanan di ketinggian 3.500 kaki atau 1.066 meter untuk penerbangan perdananya selama delapan menit.

"Ini adalah sejarah. Kami belum pernah melihat perubahan teknologi propulsi pada pesawat sejak kami beralih dari mesin piston ke mesin turbin," kata Presiden dan CEO Eviation, Gregory Davis, dilansir dari CNN, Rabu (28/9/2022).

Baca Juga: NASA Sukses Selamatkan Bumi, Tabrakkan Pesawat Luar Angkasa ke Asteroid

Pesawat Alice menggunakan teknologi baterai yang mirip seperti mobil listrik atau ponsel dengan pengisian daya berdurasi 30 menit.

Pesawat itu bisa menampung sembilan penumpang dengan durasi penerbangan satu jam dan jarak tempuh 440 mil atau 708,1 km.

Pesawat Boeing 737. (Shutterstock)
Pesawat Boeing 737. (Shutterstock)

Adapun kecepatan pesawat Alice mampu menjangkau 250 knot atau 287 mil per jam (sekitar 461 km per jam).

Sebagai perbandingan, pesawat Boeing 737 memiliki kecepatan jelajah maksimal 588 mil atau 946,2 km per jam.

Eviation sendiri didirikan pada tahun 2015 dan telah mengembangkan Alice sejak saat itu.

Baca Juga: Penampakan Pesawat Kargo Prancis yang Tergelincir dan Nyaris Masuk ke Danau

Mereka berharap bisa mendapatkan informasi lebih banyak selama uji coba penerbangan demi meninjau langkah selanjutnya.

Perusahaan menargetkan bisa menerbangkan pesawat dengan awak penumpang di tahun 2027, meskipun rencana tersebut bisa berubah.

"Kami sebenarnya telah menghasilkan terabyte data dengan sistem akuisisi yang kami miliki di pesawat," ujar Davis.

Jadi, dia menambahkan, akan membutuhkan waktu beberapa minggu dan meninjaunya untuk melihat bagaimana kinerja pesawat dan membandingkannya, serta analisis.

"Dari sana kami akan mengerti apa yang perlu dilakukan selanjutnya," jelas Davis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI