Suara.com - Menjembatani supply dan demand dalam bisnis F&B, Kukerja menciptakan platform yang menghubungkan pengusaha F&B dengan tenaga siap kerja dalam hitungan jam.
Dikembangkan dari Pontianak, Kukerja merupakan startup manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) untuk UMKM dan pekerja kerah biru, khususnya di segmen F&B.
Klien Kukerja yang berasal dari kalangan pemilik bisnis, bisa mendapatkan akses ke tenaga kerja yang telah diskrining secara ketat, sehingga proses rekrutmen berjalan lebih cepat dan efektif, dan hanya dalam hitungan jam.
Ide pendirian Kukerja terinspirasi dari tantangan yang dihadapi Founder & CEO Kukerja, Aprianto You, ketika mengurus bisnis F&B milik keluarga.
Baca Juga: Netflix Terancam, 1 dari 4 Pelanggan Berencana Pindah Platform Streaming
Saat itu, ia mengaku semua perkembangan dan rencana ekspansi harus terhenti karena tantangan SDM.
Sebagai pelaku bisnis kecil, ada kesulitan tersendiri dalam menemukan talenta yang tepat, melakukan seleksi, dan mengetes kemampuan calon karyawan.
Pemain F&B pun tidak memiliki banyak waktu untuk menghadapi pergantian karyawan (turnover), karena setiap hari bisnis harus tetap dibuka.
Dia melihat bahwa banyak tenaga kerja usia produktif yang kesulitan mendapatkan pekerjaan, terutama karena banyak lowongan yang mewajibkan kandidat memiliki pengalaman.
"Inilah yang membuat saya yakin untuk membangun Kukerja. Kami ingin menjadi partner yang dapat diandalkan para pebisnis untuk mendapatkan tenaga kerja yang terlatih dan berpengalaman, sementara di saat yang sama, kami menyediakan akses pengembangan diri dan pelatihan keuangan kepada para pekerja informal di Indonesia,” jelas Aprianto.
Baca Juga: Samsung Galaxy S24 Bisa Jadi Smartphone yang Pertama Pakai Fitur Wi-Fi 7
Dalam proses pengembangannya, Aprianto dan tim Kukerja menghadapi beberapa hambatan, terutama yang disebabkan oleh pandemi.
Misalnya, berbagai aktivitas seperti rencana job fair, sosialisasi, hingga pembukaan booth yang sudah direncanakan terpaksa tertunda sementara.
Kemudian, tim Kukerja memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan mapping pasar, uji coba, dan fokus pengembangan produk digital, kemudian mengukuhkan strategi akuisisi pengguna demi mencapai Product-Market Fit (PMF).
Dalam waktu dekat, Kukerja berencana terus mempertajam kontribusinya bagi para pencari kerja, seperti dengan menanamkan pengetahuan dasar di industri dan mengadakan program upskilling.
Salah satu misi besarnya adalah untuk membawa para pekerja di segmen F&B untuk mendapatkan pekerjaan dan upah yang lebih baik.
“Sebagai startup yang baru memulai perjalanan, kami percaya bahwa para pendiri harus memiliki mindset ‘think big, but start small’. Selalu berfokus untuk mencapai PMF sedini mungkin dalam perjalanan mengembangkan perusahaan rintisan, dan jika ada kesempatan, bergabunglah dengan program inkubator/akselerator," tutupnya.