Suara.com - Mata-mata NSA, Edward Snowden, yang menjadi aktivis keamanan siber memiliki kredensial baru sebagai warga negara Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan kewarganegaraan kepada mata-mata Amerika berusia 39 tahun itu hampir 10 tahun, setelah ia membuka peralatan mata-mata domestik dan internasional Badan Keamanan Nasional yang luas menurut Reuters dilansir laman Gizmodo, Selasa (27/9/2022).
Pengungkapan itu memicu perburuan internasional untuk mantan kontraktor intelijen yang akhirnya mendaratkannya di Rusia di mana dia diberikan suaka.
Nama Edward Snowden dilaporkan muncul dalam daftar 72 orang kelahiran asing yang diberikan kewarganegaraan oleh Putin.
Baik Edward Snowden maupun Vladimir Putin tidak secara terbuka mengomentari kewarganegaraan yang dilaporkan.
Kremlin tidak segera menanggapi permintaan komentar Gizmodo.

Pihak otoritas AS dan setidaknya dua presiden telah menghabiskan sebagian besar dekade terakhir, mencoba mengembalikan Snowden ke AS untuk menghadapi persidangan spionase.
Sementara pengungkapan pelapornya dipandang oleh banyak orang sebagai beberapa pengungkapan pengawasan paling penting dalam sejarah AS.
Banyak badan intelijen dan banyak anggota parlemen konservatif berpendapat bahwa pengungkapan itu menghambat operasi militer dan spionase AS.
Baca Juga: Usai Elon Musk, Giliran Snowden Ajak Gunakan Signal
Edward Snowden telah menghabiskan bertahun-tahun bersaing, tidak berhasil, untuk mendapatkan pengampunan presiden, pertama dari Barack Obama, dan kemudian dari Donald Trump.