Suara.com - Ardika Purna, siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang bersama kelompoknya merancang produk IoT smart aquarium yang disebut AQUAThings.
IoT satu ini dirancang untuk mempermudah mengontrol akuarium ikan hias melalui smartphone.
Solusi ini bertumpu pada tiga fitur utama, yaitu IoT pengatur kadar PH air, IoT feeder fish, dan IoT pencahayaan akuarium.
Ardika mengatakan, materi-materi yang diajarkan di bootcamp bertujuan meningkatkan pemahaman mengenai konsep design thinking, innovation, berpikir kritis, program validation, membuat ide solusi, python course, dan IoT course, yang saling berkaitan dalam menggarap produk IoT.
Baca Juga: Harga dan Kualitas Jadi Faktor Tumbuhnya Pasar IoT di Indonesia
Menurutnya, cukup banyak tantangan yang harus mereka hadapi pada fase itu seperti penggunaan bahasa pemrograman yang sama sekali baru dari yang pernah dipelajari.
Kemudian, lalu saat merakit dan merangkai komponen perangkat IoT yang terdiri dari sensor-sensor, dan masalah hardware engineering.
"Karena produk kami kan berhubungan dengan air, kami sudah sering mengalami konsleting saat perakitan karena sensor-sensornya ada di dalam air sehingga menyebabkan kerugian," kata Ardika yang bercita-cita menjadi hardware engineer tersebut.
Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, mengatakan Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 – 2021/2022 sejalan dengan upaya pemerintah mendorong peningkatan kapasitas guru dalam bidang TIK.
"Kami berharap pengalaman dan keterampilan yang mereka dapatkan di SIC akan bermanfaat bagi masa depan mereka," katanya dilansir laman Antara, Senin (26/9/2022).
Baca Juga: Samsung Galaxy Z Fold4 dan Flip4 Pakai Bahan Sisa Jaring Ikan
Sage IoT Product Development Bootcamp di SIC Batch 3 – 2021/2022 digelar pada Juni-September 2022 dan diikuti oleh 100 siswa (25 tim) dari 6 MAN (8 tim) dan 10 SMK (17 tim) yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.