Suara.com - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Pemerintah Portugal, membahas peluang kerja sama untuk akselerasi transformasi digital di tanah air.
Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Menteri Kominfo Johnny G. Plate dan Sekretaris Negara Bidang Digitalisasi dan Modernisasi Administratif Portugal, Mario Campolargo.
Keduanya membicarakan peluang kemitraan terkait infrastruktur hulu dan hilir, keamanan siber, ekonomi digital, dan talenta digital.
"Kami banyak mendiskusikan banyak hal berkaitan dengan transformasi digital mulai dari upstream hingga downstream ICT Infrastructure," ucap Plate lewat keterangan resminya, dikutip Minggu (25/9/2022).
Baca Juga: TV Analog Jabodetabek Mati di 5 Oktober, Ini Wilayah Selanjutnya
Dia menyatakan hubungan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Portugal terjalin dengan baik.
Sebagai bagian dari Uni Eropa, kedua negara tengah menjajaki kerja sama di sektor digital.
“Uni Eropa juga saat ini melakukan pendekatan dalam rangka kerja sama Uni Eropa dan Asia Pasifik dan Portugal adalah bagian dari Uni Eropa, tentu kali ini kita mendiskusikan bagaimana hubungan sektor digital antara Indonesia dan Portugal,” paparnya.
Menurut Plate, saat ini Portugal pun mempunyai banyak jaringan telekomunikasi yang menghubungkan antara Portugal - Afrika di wilayah Mediterania - Amerika Selatan dan Amerika Tengah.
Dari aspek posisi strategis, Indonesia dan Portugal bisa menggunakan Portugal Network untuk Pos Atlantik, Pantai Timur Amerika.
Baca Juga: Siaran TV Digital Sudah Merata Jadi Alasan TV Analog Dimatikan di Jabodetabek
Di saat yang bersamaan, katanya, pemerintah sedang membangun network fiber optic dari Indonesia melalui jalur Pasifik, Pantai Barat Amerika.
"Kalau kami melakukan koneksi infrastruktur, khususnya transmisi data melalui fiber optic, itu akan bisa lebih efisien. Kalau ini bisa kami lakukan dengan baik, maka tentu akan memperlancar dan mempermudah komunikasi secara global,” tutur Plate.
Menkominfo menyatakan Portugal juga memiliki tantangan yang sama dengan Indonesia berkaitan dengan persoalan keamanan siber,
leh karena itu, kedua pihak juga saling berdiskusi mengenai keamanan di ruang digital.
“Indonesia punya tantangan di sektor keamanan siber, Portugal juga demikian. Kami mendiskusikan bagaimana tidak saja cyber security untuk pemerintahan, namun juga mencakup lingkup privat,” imbuhnya.
Terlebih saat ini Indonesia kan menyiapkan payung hukum lewat Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP).
Ia menyebut kalau perbandingan (benchmark) regulasi itu adalah European Union General Data Protection (EU GDPR).
Pembahasan Kominfo dan Portugal juga mencakup pengembangan sektor ekonomi digital dan peningkatan talenta digital.
Menurutnya, ada peluang kerja sama lanjutan kedua negara yang bisa dikembangkan untuk mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Mikro (UMi).
"Portugal dan Indonesia kekuatannya sama dalam hal pengembangan UMKM dan UMi, sehingga ini perlu kita dorong. Tetapi untuk UMKM dan UMi bisa bergerak dan bertumbuh, tentu infrastruktur harus digelar dengan betul dan ruang digitalnya perlu dijaga bersama-sama,” papar dia.
Sekretaris Negara Bidang Digitalisasi dan Modernisasi Administratif Portugal Mario Campolargo menilai, teknologi informasi dan komunikasi merupakan sektor yang sangat krusial bagi kedua negara.
Menurutnya, meski Portugal dan Indonesia memiliki perbedaan besar dalam hal populasi penduduk, namun kedua negara punya kepentingan yang sama untuk memastikan semua warga negara mendapatkan akses telekomunikasi yang sama.
“Ada banyak kesamaan yang kami identifikasi satu sama lain dalam hal institusi dan kebijakan, terdapat perbedaan yang cukup besar dalam hal membangun infrastruktur digital. Hal itu dikarenakan populasi jumlah penduduk Portugal mencapai kurang lebih 10 juta jiwa, tetapi tantangannya sama yakni no one left behind, menutup kesenjangan digital,” ungkap Camporlago.
Oleh karenanya, Campolargo menyatakan Portugal ingin berpartisipasi untuk mendukung transformasi digital Indonesia.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur digital yang merata dapat membantu semua masyarakat berkembang secara ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan di masa mendatang.
“Infrastruktur telekomunikasi yang menyatukan kabel bawah laut di seluruh dunia diperlukan, dan kerja sama ini perlu kita tindak lanjuti segera. Kami juga berpendapat, aspek sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting untuk membuat bisnis pelaku UMKM, para startup, dan kewirausahaan makin berkembang. Jadi, kerja sama TIK ini dapat membantu Indonesia sebagai negara digital, lebih terhubung dengan banyak negara,” pungkasnya.