Suara.com - Staf khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti mengatakan penyaluran set top box atau STB gratis di kawasan Jabodetabek sudah mencapai 63,4 persen. Karenanya ia yakin penghentian siaran tv analog di kawasan perkotaan ini akan berjalan mulus.
Diwartakan sebelumnya, Kominfo pada Jumat (23/9/2022) mengumumkana akan mematikan siaran tv analog atau analog switch off (ASO) di Jabodetabek pada 5 Oktober 2022.
Niken mengatakan bahwa untuk kawasan Jabodetabek, pemerintah sudah menyiapkan bantuan STB gratis untuk rumah tangga miskin sebanyak 479.307 unit. Dari jumlah itu, sebesar 63,4 persen sudah disalurkan.
"Saat ini pelaksanaan bantuan distribusi STB untuk rumah tangga miskin (di Jabodetabek) sejumlah 479.307 unit sejauh ini telah terlaksana 63,4 persen," kata Niken dalam konferensi pers di Kantor Kominfo.
Baca Juga: Siaran TV Digital Sudah Merata Jadi Alasan TV Analog Dimatikan di Jabodetabek
Ia juga mengklaim distribusi STB gratis, entah itu yang dilakukan penyelenggara multipleksing ataupun yang dibiayai negara, sudah berjalan sesuai rencana.
"Pelaksanaan distribusi STB baik yang dilakukan oleh penyelenggara multipleksing dan yang dibiayai oleh anggaran negara berjalan sesuai rencana dan terus dipantau secara harian untuk dituntaskan sebelum 5 Oktober 2022," tutur dia.
Menurut Niken, wilayah Jabodetabek sendiri telah memenuhi ukuran kesiapan yang terdiri dari tiga hal. Pertama, di wilayah tersebut terdapat siaran TV analog yang akan dihentikan siarannya.
Kedua, telah beroperasi siaran TV digital pada cakupan siaran TV analog sebagai penggantinya. Ketiga, sudah dilakukan pembagian bantuan Set Top Box (STB) bagi Rumah Tangga Miskin di wilayah tersebut.
Demikian halnya dengan kesiapan siaran televisi digital di Jabodetabek. Infrastruktur siaran TV digital di Jabodetabek telah seluruhnya beroperasi melalui tujuh operator multipleksing (MUX), yaitu Lembaga Penyiaran Publik TVRI dan enam lembaga penyiaran swasta.
Baca Juga: Siaran TV Analog di Jabodetabek Mati pada 5 Oktober
“Saat ini, 23 stasiun televisi di Jabodetabek sudah bermigrasi dari analog ke digital, serta terdapat program-program siaran televisi digital baru yang menambah keragaman pilihan konten acara yang dapat disaksikan oleh masyarakat,” ungkap Niken.
Niken menambahkan, Jabodetabek merupakan episentrum dari kegiatan pertelevisian di Indonesia. Oleh karena itu, dia berharap agar pelaksanaan ASO di Jabodetabek bisa memberi manfaat siaran digital kepada masyarakat.
ASO sendiri ditargetkan rampung pada November 2022, sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja.