Suara.com - InMobi, penyedia konten, pemasaran, dan teknologi monetisasi, telah merilis laporan terbaru bertajuk Mobile Game Advertising in 2022, Southeast Asia.
Laporan menyurvei lebih dari 200 pemimpin mobile marketing di kawasan Asia Tenggara, dalam memberikan wawasan mendalam tentang ekosistem periklanan mobile game yang berkembang pesat di Indonesia.
Hasil survei juga menyajikan gambaran menyeluruh tentang sikap, persepsi, dan kesiapan pengiklan di kawasan ini untuk mengadopsi iklan seluler atau mobile.
Laporan InMobi memperlihatkan peningkatan tajam adopsi iklan mobile game sejak pandemi dimulai.
Tiga dari lima pengiklan, mulai memanfaatkan iklan mobile game dalam dua tahun terakhir, tetapi 80 persen responden mengaku telah beriklan setidaknya selama satu tahun atau lebih.
Sementara itu, sebanyak 98 persen pengiklan melaporkan peningkatan pengeluaran mereka untuk mobile game pada tahun lalu. Jumlah ini dua kali lipat dari angka tahun lalu (year on year).

Hal itu menegaskan bahwa potensi mobile game sebagai saluran pemasaran yang sedang berkembang.
Menurut laporan tersebut, format iklan unik dalam iklan mobile game memungkinkan perhatian dan interaksi audiens yang lebih tinggi, sehingga menarik minat yang kuat dari pengiklan.
Format iklan mobile game yang paling banyak dieksplorasi adalah video berhadiah, iklan playable, dan iklan interstisial.
Baca Juga: Usai Heboh Peretasan GTA VI, Hacker Gunakan Bagian Bantuan 2K Games Kirim Malware ke Gamers
Namun, iklan dalam game juga semakin populer karena pengiklan berusaha mengintegrasikan iklan ke dalam game dan membuat game lebih realistis.