Suara.com - Peretas (hacker) menargetkan industri game minggu ini dan tampaknya berfokus pada perusahaan yang terkait dengan Take-Two Interactive.
Belum lama inu, penerbit game 2K Games memberi tahu publik bahwa "pihak ketiga yang tidak sah" telah meretas platform bantuannya dan menggunakannya untuk mengirim tautan berbahaya ke pelanggan.
Pengungkapan itu terjadi hanya satu hari setelah Rockstar mengonfirmasi bahwa rekaman pengembangan dari GTA VI dicuri dan dibocorkan hacker yang telah membobol jaringannya dan mengunduh data rahasia.
Tidak ada tanda (belum) bahwa peretasan 2K terkait dengan pelanggaran sebelumnya terhadap Rockstar, tetapi Rockstar dan 2K dimiliki oleh Take-Two Interactive, menjadi catatan buruk pada keamanan perusahaan induk.
2K Games adalah penerbit sejumlah waralaba populer di seluruh genre olahraga, penembak, dan aksi, termasuk Borderlands, BioShock, Civilization, seri NBA 2K dan WWE 2K.
Secara kolektif, game-game ini telah terjual ratusan juta unit.
![Ilustrasi GTA V. [Rockstar Games]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/15/80599-ilustrasi-gta-v-rockstar-games.jpg)
Dengan basis pemain yang besar, ini adalah masalah besar ketika salah satu saluran informasi tepercaya perusahaan — dalam hal ini, bagian bantua, dioperasikan melalui Zendesk — diretas.
Menurut laporan dari Bleeping Computer, dilansir laman The Verge, Jumat (23/9/2022), sejumlah pelanggan 2K menerima email yang berasal dari bagian bantuan Zendesk yang belum mereka buat.
Terlampir pada email adalah file zip yang berisi program yang dapat dieksekusi, diberi label sebagai peluncuran baru untuk game 2K.
Baca Juga: Serangan Siber Jarak Jauh Masih Jadi Favorit Hacker, 16.003 Akses Tereksploitasi
Namun, sebenarnya ini berisi malware pencuri informasi yang dikenal sebagai RedLine.