Suara.com - Populix baru saja merilis survei mengenai pengalaman dan kebiasaan masyarakat Indonesia dalam menggunakan platform social commerce.
Laporan ini terangkum dalam laporan berjudul The Social Commerce Landscape in Indonesia.
Hasil survei menunjukkan bahwa 52 persen masyarakat Indonesia sudah mengetahui akan tren transaksi jual beli melalui media sosial atau yang dikenal sebagai social commerce.
Social commerce kian populer karena menjadi opsi baru untuk berbelanja online secara mudah dan memungkinkan interaksi langsung dengan penjual sambil menjelajahi media sosial, tanpa harus berpindah aplikasi.
Baca Juga: Belum Seminggu Dirilis, TikTok Now Masuk Top 10 Paling Diminati
Sementara di sisi penjual, social commerce memungkinkan mereka untuk menjangkau calon pelanggan yang lebih luas.
Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu menyampaikan, sebagian besar masyarakat Indonesia mengetahui dan pernah mencoba berbelanja melalui social commerce, untuk transaksi sehari-hari seperti membeli pakaian dan produk kecantikan.
"Lebih dari itu, pesatnya tren social commerce yang dibawa oleh pandemi Covid-19 juga turut mendorong kemunculan platform-platform jual beli berbasis interaksi sosial sebagai alternatif pilihan medium berbelanja bagi masyarakat," kata Timothy dalam keterangannya, Kamis (22/9/2022).
Laporan Populix menunjukkan bahwa 86 persen masyarakat Indonesia pernah berbelanja melalui platform media sosial.
TikTok Shop jadi platform terbanyak digunakan orang Indonesia dengan persentase 45 persen.
Baca Juga: Cara Mereset Kata Sandi TikTok, Solusi Lupa Password
Di bawah TikTok Shop ada WhatsApp dengan persentase 21 persen, Facebook Shop 10 persen, dan Instagram Shop 10 persen.
Adapun barang yang dibeli masyarakat di platform tersebut adalah pakaian (61 persen), produk kecantikan (43 persen), makanan dan minuman (38 persen), serta handphone dan aksesoris (31 persen) dengan rata-rata pengeluaran sekitar Rp 275.000 setiap bulan.
Temuan lainnya, masyarakat juga mengatakan akan tetap menggunakan TikTok Shop dan Facebook Shop, serta mempertimbangkan untuk lebih banyak menggunakan Instagram Shop dalam berbelanja di masa depan.
Dari segi pengguna, saat ini TikTok Shop merupakan medium yang paling banyak digunakan oleh perempuan.
Sedangkan WhatsApp dan Instagram Shop paling banyak digunakan oleh lelaki berusia 36-45 tahun.
Ke depannya, pengguna TikTok Shop akan terus didominasi oleh perempuan, terutama mereka yang berusia 18-25 tahun di kota-kota kecil di seluruh Jawa.
Sementara, Instagram Shop akan didominasi oleh konsumen dengan SES atas, dan WhatsApp akan lebih banyak digunakan oleh generasi yang lebih senior.
"Dengan meningkatnya tren social commerce di Indonesia, ke depannya kami berharap dapat terus memberikan insights menarik bagi ekosistem ini agar dapat membuka semakin banyak peluang pasar baru bagi UMKM, mendorong percepatan UMKM go digital, dan semakin meningkatkan pertumbuhan pasar digital di tanah air," jelas Timothy.