Suara.com - Hujan asam merupakan salah satu jenis hujan yang dikategorikan berdasarkan bentuknya. Proses terjadinya hujan asam disebabkan oleh beberapa faktor yang mengubah tingkat pH cairan hujan tersebut.
Penjelasan proses terjadinya hujan asam cukup mudah dipahami. Disebut sebagai hujan asam karena hujan ini memiliki tingkat keasaman atau pH di bawah normal, yaitu 5,6.
Secara normal, hujan di Indonesia memiliki pH sekitar 6. Penurunan pH cairan hujan ini disebabkan adanya kandungan karbon dioksida yang larut dengan air hujan dan memiliki bentuk asam lemah.
Selain karbon dioksida, berikut ini faktor lain yang menyebabkan terjadinya hujan asam:
Baca Juga: Masih Takut Keluar dari Zona Nyaman? Coba 5 Tips di Bawah Ini!
1. Kombinasi karbon dioksida dan karbon monoksida
Karbon dioksida maupun karbon monoksida merupakan jenis gas yang dihasilkan dari proses pembakaran yang bertemu dengan uap air.
Salah satu contohnya adalah asap knalpot motor dan mobil. Kombinasi dari kedua gas ini menghasilkan asam karbonat yang merupakan asam dengan kategori asam lemah.
2. Hidrogen sulfida
Sulfur dioksida yang memiliki rumus H2S ini akan berubah menjadi asam sulfat jika bertemu dengan uap air. Asam sulfat atau H2SO4 digolongkan ke dalam jenis asam yang kuat, sehingga cukup berbahaya jika terkena kulit manusia.
Proses terjadinya hujan asam memiliki beberapa proses. Aktivitas manusia di Bumi juga dapat menjadi penyebab turunnya hujan asam karena menghasilkan karbon dioksida, karbon monoksida, hidrogen sulfur, dan sulfur dioksida dalam kegiatannya.
Setelah gas-gas tersebut dihasilkan, terjadi penguapan air di Bumi yang disebabkan oleh sinar Matahari. Itu menghasilkan uap air yang banyak di awan.
Baca Juga: Kenali 4 Jenis Awan yang Tidak Menimbulkan Hujan, Dijamin Cuaca Cerah!
Uap air yang menjadi awan ini kemudian bertemu dengan gas penyebab hujan asam. Awan tersebut lalu bercampur dan akan mengalami kejenuhan. Setelah sampai di titik jenuhnya, awan tersebut akan menurunkan rintik hujan asam.
Terjadinya pertamuan antara uap air dengan karbon dioksida ataupun karbon monoksida di awan akan menghasilkan hujan asam yang bersifat lemah.
Sedangkan pertemuan hidrogen oksida dan sulfur dioksida dengan uap air di awan akan menghasilkan hujan asam yang bersifat kuat dan cukup berbahaya.
Dengan penjelasan di atas, siapa pun diharapkan mengerti tentang proses terjadinya hujan asam dan menghindari penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam kegiatan sehari-hari yang dapat menghasilkan gas penyebab hujan asam. (Jeffry Francisco)