Mengintip Gaji Hacker di Dunia yang Bisa Sentuh Angka Fantastis, Bagaimana dengan Bjorka?

Jum'at, 16 September 2022 | 17:56 WIB
Mengintip Gaji Hacker di Dunia yang Bisa Sentuh Angka Fantastis, Bagaimana dengan Bjorka?
Ilustrasi Hacker di Dunia - Gaji Hacker di Dunia (Unsplash/Hacker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indonesia saat ini tengah dihebohkan dengan kemunculan peretas yang akrab dengan identitas Bjorka. Hacker Bjorka berhasil membocorkan sejumlah data milik instansi yang ada di Indonesia dan berhasil membobol data pribadi para pejabat yang memiliki kepentingan dalam negeri.

Sebelumnya, peretasan memang sudah kerap terjadi baik di Indonesia maupun di negara lain. Peretas atau hacker biasanya membobol dan menjual data dari hasil pekerjaan mereka.

Kemunculan peretas Bjorka yang menghebohkan publik menjadikan publik penasaran dengan besaran gaji orang yang berprofesi sebagai hacker atau peretas karena pekerjaannya yang sangat berisiko dan berbahaya itu.

Tentu saja, uang yang diterima oleh para hacker memiliki jumlah yang bervariasi. Namun diketahui, biasanya, uang yang mereka terima merupakan uang dengan jumlah yang fantastis karena mereka menjual data tersebut dengan iming-iming data pribadi ratusan bahkan jutaan orang.

Gaji hacker perjam

Mengutip dari berbagai sumber, para peretas biasanya bisa mengantongi uang sebesar US$ 40,75 atau setara dengan Rp608 ribu per jamnya. Jika dihitung, para hacker bisa mendapatkan uang sebesar US$ 1.630 atau Rp 24,3 juta per minggu atau US$ 7.063 (Rp 105,4 juta) per bulan.

Menurut laporan ZipRecruiter, gaji tahunan tertinggi para hacker biasanya mencapai US$ 166.500 pertahun.

Namun, sebagian besar para peretas mendapatkan US$50.000 hingga US$166.500 dengan tertinggi menghasilkan US$144.500.

Hacker yang punya sertifikat gajinya bisa mencapai Rp1,2 miliar

Baca Juga: Ramai Soal Bjorka, Berikut 5 Rekomendasi Film tentang Hacker yang Wajib Ditonton

Masih dalam sumber yang sama, rata-rata gaji hacker memiliki variasi yang berbeda-beda, hal tersebut berdasarkan pada tingkat keahlian dan lokasi para hacker tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI