Deretan Pejabat Jadi Korban Doxing Bjorka Ada Puan, Luhut Hingga Anies Baswedan

Ummi Hadyah Saleh Suara.Com
Selasa, 13 September 2022 | 05:15 WIB
Deretan Pejabat Jadi Korban Doxing Bjorka Ada Puan, Luhut Hingga Anies Baswedan
Ilustrasi hacker Bjorka (Unsplash/Kevin Ku)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hacker Bjorka tak hanya mengklaim telah berhasil meretas surat-surat yang dikirimkan ke Presiden Joko Widodo dan dokumen rahasia dari BIN. Ia pun membocorkan beberapa data pejabat RI dan mengunggahnya ke media sosial.

Pertama, Bjorka membocorkan identitas Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. Data yang diungkap yakni nomor induk kependudukan (NIK), kartu keluarga (KK), agama, golongan darah, pendidikan, nama orang tua dan nama istri. Selain itu, Bjorka juga menyinggung Johnny yang mengganti nomor HP usai diretas.

"Kenapa Anda mengubah nomor telepon Anda menjadi nomor telepon kami pak? @PlateJohnny ? benarkah nomor Indonesia sudah tidak aman lagi digunakan?" tulis Bjorka.

Kedua, Bjorka menyebarkan informasi pribadi milik Ketua DPR, Puan Maharani.

Baca Juga: Ulah Hacker Bjorka, Fadli Zon: Indonesia Seperti Negara Tak Bertuan

"Bagaimana keadaanmu madam? Bagaimana rasanya merayakan ulang tahun ketika banyak orang memprotes soal kenaikan harga BBM di depan kantormu?" kata Bjorka.

Ketiga, Bjorka kemudian membocorkan data Menteri BUMN Erick Thohir

"Bagaimana keadaanmu sir? Anda seharusnya bekerja ketimbang berkeliling melakukan hal-hal yang tidak penting. Percayalah, anda tak akan pernah menjadi presiden, jangan buang waktu anda. Apakah kamu tidak peduli dengan harga bahan bakar saat ini?" kata Bjorka dalam keterangan fotonya.

Kempat, Bjorka mengunggah data pribadi yang diduga miliki Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Data tersebut terdiri dari data nomor telepon, nomor induk kependudukan (NIK), agama, tanggal lahir, alamat, status penduduk, nama istri hingga nama ibu.

Kelima, Hacker itu menyinggung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Ia membantah bahwa data yang ia bocorkan merupakan pengalihan kasus dari Ferdy Sambo. Sebab ia mengaku tak kenal dengan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan atau Kadiv Propam Polri tersebut.

Baca Juga: Soroti Ulah Hacker Bjorka, Fadli Zon: Kita Dalam Konteks Siber Seperti Negara Tak Bertuan

"Jika ada yang mengira saya di sini untuk mengalihkan kasus Sambo, saya bahkan tak tahu siapa dia," kata Bjorka dalam akun Twitter @bjorxanism, dikutip Senin (12/9/2022).

Kendati begitu ia mengklaim dapat mendesak Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Kapolri Listyo Sigit Prabowo, meski tak menyebutkan bagaimana caranya.

"Tapi aku akan membantu untuk membuat @ListyoSigitP ( Kapolri) mendengarkan desakan kalian," lanjut Bjorka.

Keenam, data yang dibagikannya adalah milik Menteri Dalam Negeri milik Tito Karnavian. Ia pun menyinggung kasus Ferdy Sambo.

"Bagaimana kabarmu pak? @titokarnavian_ ? banyak orang bertanya kepada saya tentang kasus Sambo. tapi karena Sambo itu orangmu, saya harap kamu punya cukup waktu untuk menjawab pertanyaan dari warga negara Indonesia," tulis Bjorka.

Ketujuh yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies juga masuk dalam daftar pejabat yang terkena retas oleh hacker Bjorka.

"Apakah masalah banjir dan macet sudah teratasi pak? Sebab Jakarta tak hanya Sudirman dan Thamrin," ucap Bjorka.

Kekinian akun Twitter Bjorka kembali di suspend pihak Twitter pada Senin (12/9/2022).

"Akun Twitter saya di-suspend lagi. Sekarang saya akan istirahat, sampai jumpa lagi," tulis Bjorka,

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate menyebut data-data yang disebarkan oleh peretas Bjorka adalah data umum.

"Di rapat dibicarakan bahwa memang ada data-data yang beredar salah satunya oleh Bjorka, tapi data-data tersebut setelah ditelaah sementara adalah data-data yang bersifat umum. Bukan data-data spesifik dan bukan data-data ter-update," kata Menteri Plate di lingkungan Istana kepresidenan Jakarta, Senin (12/9/2022).

Plate mengaku baru melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.

"Tim lintas kementerian lembaga dan BSSN, Kominfo, Polri dan BIN berkoordinasi untuk menelaah secara dalam," ungkap Plate.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI