Kebocoran Data Marak di Indonesia, Kaspersky: Awas, Ada Organisasi Tutup karena Serangan Siber

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 12 September 2022 | 22:15 WIB
Kebocoran Data Marak di Indonesia, Kaspersky: Awas, Ada Organisasi Tutup karena Serangan Siber
General Manager Kaspersky Asia Tenggara Yeo Siang Tiong mengatakan SDM atau talenta adalah salah satu faktor penting dalam meperkuat keamanan siber saat ini. [Dok Kaspersky]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan keamanan siber Kaspersky mendesak perusahaan swasta dan pemerintah untuk mengambil langkah memperkuat keamanan data-data di internet.

Hal ini disampaikan General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara Yeo Siang Tiong saat dimintai pendapatnya tentang maraknya penyebaran data warga Indonesia di internet oleh peretas Bjorka.

"Sekarang, lebih dari sebelumnya, penting untuk dipahami bahwa perlindungan data adalah tanggung jawab bersama. Pengguna, perusahaan, dan regulator harus mengambil langkah untuk memperkuat pertahanan terhadap keamanan data," kata Yeo pada Senin (12/9/2022).

"Beberapa perusahaan dan organisasi bahkan harus ditutup karena dampak dari serangan siber," wanti-wanti dia.

Baca Juga: KPU Akan Upgrade Teknologi Keamanan Aplikasi Terkait Pemilu

Ia mengingatkan bahwa para peretas memanfaatkan data-data milik publik yang dirampas dari e-commerce, institusi pendidikan dan sektor pemerintahan untuk mencari keuntungan. Data, kata Yeo, merupakan emas baru saat ini.

"Mereka bahkan dapat berkali-kali menjual data yang dicuri di web gelap," ujar dia.

Karenanya Yeo menyarankan agar pemerintah berkolaborasi secara terbuka dengan berbagai pihak, termasuk swasta untuk meningkatkan kemampuan mempertahankan keamanan siber negara.

"Kerja sama timbal balik tersebut sangat mendesak untuk mewujudkan transparansi, meningkatkan kepercayaan, dan membangun dunia maya yang lebih aman dan andal," tegas Yeo.

Sementara untuk perusahaan swasta ia menganjurkan untuk lebih proaktif terhadap keamanan siber, terutama bagi perusahaan besar yang menangani jutaan bahkan miliaran data.

Baca Juga: Beragam Respons Pemerintah Terkait Ulah Hacker Bjorka, Bakal Bentuk Timsus

"Pastikan Anda memberdayakan tim keamanan yang menguasai wawasan ancaman siber terbaru, serta kemampuan deteksi dan respons yang andal jika terjadi serangan," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI