Kebocoran data di Indonesia telah terjadi beberapa kali dan saat ini tengah menjadi sorotan. Kasus kebocoran data di Indonesia yang terbaru diduga bersumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tak hanya itu, kemunculan hacker Bjorka yang mengklaim membocorkan sejumlah data di Indonesia membuat masyarakat geger lantaran ia juga telah membocorkan data Menkominfo Johnny G Platte. Bahkan, ia juga mengklaim telah membocorkan data Presiden Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kasus kebocoran data, berikut ini sederet kebocoran data di Indonesia sepanjang 2022:
1. Data Bank Indonesia
Kasus kebocoran data di Indonesia yang terjadi pada Januari 2022 menimpa Bank Indonesia. Sekitar 16 komputer di kantor cabang Bank Indonesia di Bengkulu mengalami kebocoran data. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pun mengatasi hal tersebut.
Kemudian muncul informasi bahwa menurut Alfons Tanujaya yang merupakan Pakar Keamanan Siber mengatakan data yang bocor tidak hanya dari kantor Bengkulu tetapi 20 kota lain. Dokumen yang bocor mencapai 52 ribu dari 200 komputer dengan ukuran data 74,82 GB.
2. Data Pelamar Kerja di Website Pertamina
PT Pertamina Training and Consulting yang merupakan anak perusahaan Pertamina mengalami kebocoran data pada 12 Januari 2022. Data para pelamar tersebut mencakup ijazah, tanggal lahir, alamat rumah, nomor ponsel, nama lengkap, transkrip akademik, BPJS, CV, keluarga, dan lain sebagainya.
3. Data Pelanggan PLN
Badan Usaha Milik Negara ini juga mengalami kebocoran data. Dalam situs breached.to terlihat pengguna Lolyta mengaku menyediakan dan menjual sekitar 17 juta data pelanggan PLN yang dibocorkan pada Agustus 2022 lalu.
Baca Juga: Permalukan Kominfo, Benarkah Hacker Bjorka Berpihak Pada Masyarakat?
Kemudian berdasarkan hasil investigasi tim PLN, diketahui bahwa data tersebut merupakan replika dan tidak spesifik merupakan pelanggan PLN.