Suara.com - Badan Staf Umum Angkatan Bersenjata Portugal (EMGFA) dilaporkan telah mengalami serangan siber yang mengakibatkan bocornya dokumen rahasia NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
Dilansir dari BleepingComputer, Sabtu (10/9/2022), data yang bocor itu diduga memungkinkan pencurian dokumen rahasia NATO, yang sekarang dijual di situs gelap.
EMGFA merupakan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab terkait kontrol, perencanaan, dan operasi angkatan bersenjata Portugal.
Agensi baru menyadari bahwa mereka mengalami serangan siber setelah peretas memposting sampel materi yang dicuri di situs gelap dan menawarkan untuk menjual file tersebut kepada individu yang tertarik.
Baca Juga: Perjalanan Swedia dan Finlandia dari Negara Netral Jadi Anggota NATO
Agen intelijen siber Amerika Serikat melihat penjualan dokumen curian dan memberi tahu Kedutaan AS di Lisbon, Portugal dan memperingatkan pemerintah Portugis tentang pelanggaran data.
Tim ahli dari Kantor Keamanan Nasional (GNS) dan pusat keamanan siber nasional Portugal dikirim ke EMGFA untuk melakukan pemeriksaan lengkap terhadap seluruh jaringan.
Laporan tersebut terungkap oleh organisasi berita lokal Diario de Noticias (DN), yang mengklaim telah mengkonfirmasi validitas informasi melalui sumber yang tidak disebutkan namanya atau anonim.
Sumber tersebut mengatakan kepada kantor berita bahwa dokumen yang bocor adalah "sangat berat", sehingga penyebarannya dapat menyebabkan krisis dengan kredibilitas negara dalam aliansi militer.
"Itu adalah serangan siber yang berkepanjangan dan tidak terdeteksi, melalui bot yang diprogram untuk mendeteksi jenis dokumen ini, yang kemudian dihapus dalam beberapa tahap," kata salah satu sumber DN.
Baca Juga: Usai Bertemu Jokowi, Presiden Ukraina Minta Senjata Militer Canggih dari NATO
Komputer yang digunakan oleh EMGFA memiliki celah udara, tetapi eksfiltrasi menggunakan jalur standar yang tidak aman. Oleh karena itu, kesimpulan pertama dari penyelidikan adalah bahwa badan militer tertinggi telah melanggar aturan keamanan operasionalnya di beberapa titik.
Hingga hari ini, belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh negara Portugis tentang isu tersebut. Namun tekanan untuk pengarahan oleh oposisi politik meningkat setelah diungkap DN.
Selain itu, banyak anggota parlemen mengaku kaget terkait berita tentang dokumen militer rahasia yang dijual di internet. Badan Intelijen Negara itu dinilai gagal mendeteksi pelanggaran yang sangat kritis.
Karena itu, mereka meminta Ketua Komite Pertahanan Parlemen, Marcos Perestrello, untuk menengahi agar sidang terkait insiden itu dijadwalkan sesegera mungkin.
BleepingComputer telah menghubungi kantor PM Portugal, Kementerian Pertahanan, dan EMGFA terkait hal tersebut, namun belum mendapatkan respon.