Suara.com - Netflix akan melarang iklan berisi mata uang kripto (cryptocurrency) beredar di platformnya. Pasalnya, Netflix mau merilis paket berlangganan baru dengan iklan yang direncanakan hadir akhir tahun ini.
Melansir Crypto Briefing, Rabu (7/9/2022), Netflix tengah mengadakan diskusi dengan pengiklan di Australia. Dari sana perusahaan bakal melarang beberapa jenis iklan, termasuk cryptocurrency.
Selain mata uang kripto, Netflix juga tak mengizinkan iklan politik, perjudian, dan iklan yang ditargetkan untuk anak-anak. Mereka pun juga bisa membatasi iklan farmasi.
Tidak diketahui apakah kebijakan pembatasan iklan ini hanya dibatasi untuk pengguna Netflix di Australia ataupun negara lain. Hal ini sejalan dengan peraturan di Australia. Agustus 2022 lalu, pemerintah mengumumkan rencana untuk mengatur aset kripto dan iklan sedemikian rupa agar pelanggan mendapatkan informasi yang kredibel.
Baca Juga: Arab Saudi Minta Netflix Hapus Konten yang Langgar Nilai Islam
Meskipun aturan itu tidak melarang iklan cryptocurrency secara langsung, ada kemungkinan Netflix tidak ingin melanggar aturan tersebut.
Kendati demikian kebijakan itu masih belum diputuskan. Juru bicara Netflix mengaku kalau perusahaan masih dalam masa-masa awal untuk menentukan model iklannya dan belum ada keputusan resmi.
Apabila aturan ini diterapkan, maka Netflix bakal mengikuti perusahaan teknologi lain untuk melarang mata uang kripto beredar di platform. Google dan Facebook telah melarang iklan kripto sejak 2018, meskipun mereka melonggarkan aturan itu pada Juni dan Desember 2021. Sedangkan Twitter sudah mengharamkan iklan mata uang kripto sejak tahun 2018.
Di sisi lain, Netflix diyakini bakal merilis paket langganan baru dengan iklan itu pada awal November nanti. Harga paket itu diklaim bakal lebih murah ketimbang paket reguler biasa.
Baca Juga: Kemenparekraf Gandeng Netflix untuk Kolaborasi Penayangan Perfilman Indonesia