Suara.com - Pemain PUBG Mobile dari tim D'XAVIER (DX) asal Vietnam, Rabiz mengecam ulah para pemain Vietnam yang kedapatan melakukan teaming di turnamen 2022 PMPL SEA Championship Fall: Play-In akhir pekan lalu.
DX Rabiz mengaku kecewa dengan tindakan memalukan yang dilakukan oleh para pemain dari 4NIX dan ETP, dua tim asal Vietnam yang melakukan kecurangan di turnamen se-Asia Tenggara itu.
"Saya sangat menyayangkan tindakan tercela yang dilakukan oleh kedua tim Vietnam tersebut. Apapun alasannya, saya secara pribadi sangat mengecam tindakan teaming," ujar Rabiz, dikutip dari siaran pers PUBG Mobile Indonesia, Rabu (7/9/2022).
Selain itu, Rabiz juga menyesalkan tindakan para penggemar dari negara lain yang menyerang akun sosial media milik para tim dan pemain asal Vietnam yang tidak terlibat dalam kasus tersebut, termasuk dirinya.
Baca Juga: Dua Tim Perwakilan Vietnam Ketahuan Teaming di PMPL SEA Fall 2022, Zuxxy: Memalukan
Ia berharap, para penggemar dapat mengerti bahwa D’Xavier adalah tim yang jujur dan sportif.
“Banyak penggemar yang meluapkan kekecewaan mereka dengan menyerang (akun sosial media) kami. Saya berharap mereka dapat bertindak dengan lebih dewasa karena D’Xavier tidak terlibat dalam kasus ini," ungkapnya.
"Saya berani menjamin kalau D’Xavier adalah tim yang selalu mengedepankan fairplay," ucap pemain veteran yang telah aktif di kancah kompetitif PUBG Mobile sejak 2019 tersebut.
Tak hanya DX Rabiz, pemain Bigetron Red Aliens (BTR RA) asal Indonesia juga turut mengecam tindakan tersebut. Mereka adalah si kembar Zuxxy dan Luxxy.
Dalam unggahan Insta Story di akun @luxxy_made, player dengan role sniper dan rifle ini mengecewakan aksi tim-tim di PMPL SEA Fall 2022 yang menjadi penghambat dirinya dan Bigetron Red Aliens untuk melaju ke PMPL SEA Fall 2022.
Baca Juga: Catat Tanggal Rilis Pembaruan PUBG Mobile 2.2 di Indonesia
"Capek-capek latihan mau lolos ke SEA, ada aja tim yang kelakuannya begitu. Sayangnya beberapa match tadi banyak yang nggak kesorot, netizen hanya tahu kita mati doang," tulis Luxxy.
"Jadikan pelajaran buat scene esports PUBG Mobile. Sangat memalukan kejadian ini" tulis Zuxxy.
Sekadar informasi, dua tim asal Vietnam Phoenix Esports (4NIX) dan Eighteen Plus Esports (ETP), kedapatan melakukan kerja sama (teaming). Kasusnya, pemain-pemain dari 4NIX dengan sengaja memberikan poin kepada pemain ETP pada match keempat hari kedua turnamen tersebut.
Dimulai dari turun di tempat yang sama, hingga dengan sengaja memberikan kill, kecurangan ini tertangkap langsung oleh kamera observer dan membuat banyak pihak kebingungan.
Sejumlah bukti juga menunjukkan bahwa kedua tim tersebut tidak hanya melakukan teaming di match tersebut, namun juga di beberapa match lainnya.
Meski beberapa pihak berasumsi bahwa ada kemungkinan masalah jaringan yang dialami para pemain 4NIX, bukti-bukti yang ada serta laporan banyak pihak membuat pihak PUBG Mobile memberikan sanksi tegas.
Phoenix Esports dan Eighteen Plus Esports beserta pemain-pemainnya diberikan hukuman penangguhan selama satu tahun dari seluruh turnamen resmi PUBG Mobile.
Tindakan teaming ini dianggap jauh dari kata sportif dan berpotensi merusak ekosistem esports PUBG Mobile.