TikTok Bantah Data Pengguna Dirampas Peretas

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 06 September 2022 | 16:47 WIB
TikTok Bantah Data Pengguna Dirampas Peretas
Aplikasi TikTok. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - TikTok membantah kabar yang mengatakan ada kebocoran data miliaran pengguna media sosial asal Tiongkok tersebut. Dalam pengumuman yang diunggah di Twitter, perusahaan mengatakan tak ada bukti soal kabar kebocoran tersebut.

"TikTok mengutamakan privasi dan keamanan data pengguna. Tim keamanan kami telah meneliti klaim-klaim ini dan tak menemukan bukti ada sistem keamanan yang ditembus," terang TikTok pada Senin (5/9/2022).

Sebelumnya beberapa postingan di sejumlah forum hackermengklaim bahwa source code TikTok berhasil dipreteli oleh para peretas. Selain itu hacker juga mengklaim berhasil merampas data-data pribadi pengguna yang berjumlah miliaran.

Kepada Bloomberg UK, demikian dilansir dari The Verge, Selasa (6/9/2022), TikTok mengatakan bahwa source code yang diunggah ke forum peretas sama sekali berbeda dari milik perusahaan media sosial tersebut.

Baca Juga: Tanggapan Kaspersky soal Dugaan Kebocoran Data TikTok

Klaim soal perampasan data-data TikTok itu beredar sejak pekan lalu. Peretas mengaku menguasai lebih dari 2 miliar data milik pengguna TikTok dan WeChat. Data-data itu, katanya, diambil dari server cloud yang sistem keamanannya rendah.

Para peretas sudah mengunggah sampel data ke forum. Tetapi beberapa peneliti mengatakan sampel data tersebut sebenarnya adalah data-data yang sebelumnya bisa diakses oleh publik dan karenanya kemungkinan besar bisa diakses tanpa perlu meretas sistem TikTok.

Sejumlah peneliti keamanan siber lain menduga bahwa data-data pengguna TikTok yang diklaim peretas tersebut bisa saja berasal dari pihak ketiga yang secara telaten mengumpulkan data-data pengguna TikTok dari sumber-sumber yang terbuka.

Adapun klaim peretas ini muncul hanya beberapa hari setelah Microsoft mengumumkan menemukan kerentanan dalam sistem keamanan aplikasi Android TikTok.

Tetapi Microsoft mengatakan kerentanan atau celah keamanan itu sudah ditutup kurang dari sebulan setelah pihaknya mengirim peringatan kepada TikTok pada Februari 2022. Belum diketahui apakah celah tersebut sempat dimanfaatkan oleh peretas atau tidak, sebelum ditutup.

Baca Juga: Saatnya Jualan di TikTok, Begini Cara Membuat Akun Tiktok for Business

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI