Orang yang dikirim pesan Alfons pun membalas percakapan itu, dan membenarkan kalau dirinya bernama Atika.
Alfons turut menjelaskan kalau nama file sampel itu bernama phone2Monly.csv, memiliki ukuran 143,2MB, dan berisi 2 juta pendaftaran kartu SIM.
Ia melanjutkan, akun Bjorka itu memiliki data 87GB dalam format Comma Separated Value (CSV) yang mengandung 1,3 miliar database.
Lewat hitungan sederhana, 87GB data yang diklaim Bjorka dibagi 143,2MB yang merupakan sampel data. Kemudian angka itu dikalikan 2 juta database kartu SIM.
Hasilnya, Alfons menemukan data 87GB itu bisa berisi 1.215.083.799 database.
"Dapat disimpulkan angka 1,3 miliar data registrasi SIM yang diklaim cukup masuk akal dengan toleransi perbedaan data kurang lebih 10 persen," ungkapnya.

Alfons juga menjabarkan 2 juta sampel data yang diberikan gratis oleh hacker dan memperlihatkan operator seluler mana saja yang paling terdampak.
Sayangnya, 2 juta sampel data itu tidak bisa ditampung semua dalam Microsoft Excel. Jadi Alfons hanya mengambil 1 juta database dari total 2 juta sampel data.
Alfons kemudian menemukan kalau nomor Telkomsel paling banyak dibocorkan datanya oleh hacker dengan jumlah 765.181.
Baca Juga: Apple Berencana Hapus Slot Kartu SIM di iPhone 14 Series
Sedangkan operator paling sedikit adalah Smartfren dengan jumlah 17.600 nomor telepon.