BNPB: Cuaca Ekstrem dan Banjir Dominasi Bencana Sepekan Kemarin

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 05 September 2022 | 22:15 WIB
BNPB: Cuaca Ekstrem dan Banjir Dominasi Bencana Sepekan Kemarin
Sejumlah guru dan pegawai sekolah membersihkan meja dan kursi yang basah pasca banjir di SMK Nusantara, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022). [ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat banjir dan cuaca ekstrem mendominasi kejadian bencana selama sepekan mulai 29 Agustus- 4 September 2022.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin (5/9/2022) mengatakan sebanyak 98 bencana terjadi selama sepekan didominasi hidrometeorologi basah.

"Dalam satu minggu untuk banjir saja kita punya 25 kali, cuaca ekstrem 13 kali. Artinya memang 98 persennya nya ini kan soal hidrometeorologi, khususnya hidrometeorologi basah," ujar Abdul seperti dilansir dari Antara.

Abdul melaporkan terjadi peningkatan frekuensi bencana pada minggu lalu sebanyak 37 kejadian, menjadi 46 kejadian pada minggu tersebut.

Baca Juga: Mentawai Gempa 6,4 SR Hari Ini, Kisah Kota Padang Pernah Disapu Tsunami Tahun 1797

Jika dua minggu lalu sejak awal Agustus 2022 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mendominasi, pada pekan ini hanya sekitar dua kejadian yang dilaporkan.

Sementara, kejadian cuaca ekstrem seperti angin puting beliung atau angin kencang disertai hujan dan banjir mendominasi.

Abdul mengatakan meskipun saat ini belum benar-benar memasuki musim hujan, BMKG telah menyampaikan bahwa sejumlah zona musim mengalami musim hujan lebih cepat.

Dia menjelaskan pada umumnya, peralihan musim terjadi pada bulan Desember-Januari- Februari. Namun saat ini peralihan musim terjadi pada September-Oktober-November.

Sedangkan secara spasial, Abdul menunjukkan seluruh wilayah Indonesia, kecuali Papua, hampir semua kawasan secara merata merasakan bencana banjir.

Baca Juga: Kota Medan Direndam Banjir, 6.323 Rumah Terdampak

"Jadi ini kita lihat kalau dari distribusi seperti ini memang awal musim hujan itu tidak terjadi seragam. Ini kalau misalkan kita bilang, Indonesia awal musim musim hujan nya agak maju, itu enggak semua tempatnya sama, zona-zona musim yang sudah mulai dengan intensitas hujan cukup tetapi tentu saja di tempat lain masih dalam fase peralihan," ujar Abdul.

Sehingga Abdul meminta kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh lapisan masyarakat, terutama pada pemerintah daerah, yang daerahnya mengalami musim hujan lebih cepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI