Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta penyelenggara multipleksing untuk mempercepat pendistribusian set top box (STB) gratis kepada masyarakat miskin agar pelaksanaan migrasi TV analog ke TV digital atau dikenal dengan istilah Analog Switch Off (ASO) berjalan lancar.
Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kementerian Kominfo Geryantika Kurnia dalam webinar pada Jumat (2/9/2022) mengatakan para penyelenggara multipleksing yang terdiri dari perusahaan tv swasta belum maksimal dalam mendistribusikan STB gratis yang menjadi tanggung jawab mereka.
"Untuk penyelenggara MUX (multipleksing) ini mohon juga distribusi set top box-nya dipercepat. Kenapa harus dipercepat? Karena biar masyarakat miskin di republik ini mendapatkan set top box," kata Geryantika.
Dia mencontohkan SCM Grup yang memiliki kewajiban membagikan 1,2 juta STB gratis, tetapi hingga saat ini baru mendistribusikan sekitar 35.000 unit atau baru tiga persen.
Baca Juga: Fakta-fakta Dugaan 1,3 Miliar Data Kartu SIM Bocor, Begini Respons Kominfo
Kemudian MNC Grup yang memiliki komitmen 1,1 juta unit set top box baru membagikan sekitar 15.000 unit atau 1,4 persen.
"Trans TV dari 600.000 komitmennya baru membagikan sekitar 12.800 unit atau sekitar 2 persen lebih. RTV 500.000 (unit), baru membagikan 8.200 atau sekitar 1,6 persen, VIVA 150.000 lebih yang ini komitmen yang belum selesai baru 7.300 (unit), dan Metro yang punya komitmen 700.000 unit, baru membagikan 7.000, baru sekitar satu persen," ungkap dia.
Geryantika mengatakan sebanyak 6,7 juta set top box akan dibagikan gratis kepada masyarakat miskin. Dari jumlah tersebut, penyelenggara multipleksing berkomitmen menyediakan 4,2 juta unit set top box, sedangkan 2,5 juta unit sisanya disediakan oleh pemerintah.
Adapun STB gratis yang dibagikan pemerintah hingga saat ini berjumlah 185.548 unit atau 18,6 persen dari total tanggung jawab.
Lebih lanjut Geryantikan mengatakan bahwa percepatan pembagian STB gratis penting agar tv digital semakin merata di Indonesia.
Baca Juga: Menteri Plate: DEWG G20 Bukan untuk Bahas Konflik Rusia - Ukraina
Ia juga meminta tv swasta untuk menggencarkan sosialisasi ASO. Berdasarkan survei, kata dia, 90 persen masyarakat terdampak ASO mendapatkan sosialisasi dari tayangan TV analog.
"Jadi makin gencar siaran sosialisasinya, masyarakat semakin mudah pindah ke siaran TV digital," ucap dia. [Antara]