Tak Jadi Bersaing Dengan OnlyFans, Twitter Hentikan Rencana Monetisasi Konten Pornografi

Kamis, 01 September 2022 | 17:08 WIB
Tak Jadi Bersaing Dengan OnlyFans, Twitter Hentikan Rencana Monetisasi Konten Pornografi
Ilustrasi Twitter. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Twitter menghentikan rencananya untuk memonetisasi konten pornografi dalam platformnya dan muncul sebagai pesaing OnlyFans karena peringatan masalah pelecehan seksual pada anak.

Pada April, Twitter mempertimbangkan untuk mengizinkan pembuat konten dewasa di platformnya yang menjual konten pornografi dengan sistem langganan berbayar, mirip dengan OnlyFans.

Selama beberapa tahun terakhir, Twitter telah menguji dan meluncurkan fitur eksklusif untuk kreator seperti "ticketed spaces".

Fitur ini memungkinkan pengguna menjual produk audio mirip Clubhouse kepada pendengar, serta fitur "Super Follow" bagi pengguna untuk membuat penawaran khusus.

Baca Juga: Elon Musk Minta Sidang Twitter Ditunda ke Bulan November, Apa Alasannya?

Ketika "Super Follow" diumumkan, fitur tersebut dibandingkan dengan alat pembayaran langsung lainnya yang digunakan pada platform seperti Patreon, buletin tentang layanan seperti Substack, serta bagaimana pengguna membeli konten melalui OnlyFans.

"Mengeksplorasi peluang pendanaan audiens seperti Super Follows akan memungkinkan kreator untuk didukung secara langsung oleh audiens mereka dan akan mendorong mereka untuk terus membuat konten," kata Twitter kepada The Independent, dikutip, Kamis (1/9/2022).

Cuitan OnlyFans. [Twitter]
Cuitan OnlyFans. [Twitter]

Dalam penyelidikan yang dilakukan The Verge berdasarkan dokumen yang bocor dan wawancara dengan karyawan mengungkapkan bahwa Twitter telah mengumpulkan 84 orang "Red Team" pada April, untuk menguji keputusan dalam mengizinkan pembuat konten dewasa memonetisasi di platform secara aman dan bertanggung jawab.

Tim yang terlibat dalam proyek ini disebut ACM atau Adult Content Monetization.

Meskipun tidak jelas berapa bagian dari uang yang dihasilkan pengguna yang akan diambil oleh Twitter sebagai pemotongan, namun dipastikan ada banyak pendapatan yang akan dihasilkan melalui ACM.

Baca Juga: Twitter Circle Meluncur, Privasi Kamu Makin Terjaga

Pendapatan bersih OnlyFans pada 2021 mencapai 1,2 miliar dolar AS dan perusahaan mengharapkan itu akan tumbuh menjadi 2,5 miliar dolar AS pada 2022.

Namun, Red Team Twitter menemukan beberapa risiko, termasuk kemampuan sistem Twitter untuk mendeteksi eksploitasi seksual anak dan konten porno non-konsensual.

"Twitter tidak dapat secara akurat mendeteksi eksploitasi seksual anak dan konten porno non-konsensual dalam skala besar," simpul Red Team.

Twitter diduga tidak memiliki alat untuk memverifikasi apakah kreator dan konsumen konten dewasa di platformnya berusia legal.

Onlyfans
Onlyfans

Perusahaan mengatakan tidak menoleransi eksploitasi seksual anak dan secara agresif memerangi pelecehan seksual anak secara online serta berinvestasi dalam teknologi dan alat untuk menegakkan kebijakan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI