Perusahaan Induk Snapchat Bakal PHK 20 Persen Karyawan

Kamis, 01 September 2022 | 09:27 WIB
Perusahaan Induk Snapchat Bakal PHK 20 Persen Karyawan
Snap Inc. [Bryan R. Smith / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Snap, perusahaan induk Snapchat, bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke 20 persen karyawannya. Adapun jumlah karyawan Snap saat ini terhitung mencapai 6.000 orang.

Tak hanya itu, Snap juga akan membatalkan sejumlah proyek seperti drone pengambilan foto Pixy serta acara premium Snap Originals.

CEO Snap Evan Spiegel mengumumkannya melalui memo pada Selasa lalu.

Ia mengatakan ke karyawan, perusahaan perlu merestrukturisasi bisnisnya untuk menghadapi tantangan keuangan.

Baca Juga: Xiaomi Dilaporkan PHK Lebih dari 900 Karyawan

"Tingkat pertumbuhan pendapatan year-over-year (YoY) perusahaan saat ini untuk kuartal hanya 8 persen, jauh di bawah dari apa yang kami harapkan awal tahun ini," tutur Spiegel, dilansir dari CNBC, Kamis (1/8/2022).

Ia mengaku kalau perusahaan sudah berupaya seperti membangun cadangan modal besar.

Ilustrasi aplikasi Snapchat. [Shutterstock]
Ilustrasi aplikasi Snapchat. [Shutterstock]

Mereka juga telah berusaha untuk menghindari pengurangan tim dengan mengurangi pengeluaran di area lain.

"Sekarang kami harus menghadapi konsekuensi dari pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah dan beradaptasi dengan lingkungan pasar. Kami sedang restrukturisasi bisnis kami untuk meningkatkan tiga prioritas strategis yaitu pertumbuhan komunitas, pertumbuhan pendapatan, dan augmented reality," papar dia.

Proyek lainnya yang saat ini dibuat perusahaan yakni aplikasi pihak ketiga Snap Minis dan Snap Games. Mereka pun ikut merombak jajaran petinggi perusahaan.

Baca Juga: Pertama Kali, Meta Umumkan Pendapatan Perusahaan Anjlok, Bakal PHK Karyawan?

"Perubahan sebesar ini tidak pernah mudah, dan kami harus bertindak tegas untuk menghadapi momen ini sebagai sebuah tim," kata Spiegel.

"Saya bangga dengan kekuatan dan ketahanan tim, karena kami telah menavigasi berbagai tantangan dalam mengembangkan bisnis kami di industri yang sangat kompetitif selama masa yang tidak pasti dan belum pernah terjadi sebelumnya," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI