Suara.com - Para ilmuwan menemukan potongan kerak Bumi berusia empat miliar tahun seukuran Irlandia yang bersembunyi di bawah Australia Barat.
Potongan kerak ini termasuk salah satu yang tertua di Bumi. Gelar tersebut masih dipegang oleh batuan Perisai Kanada di pantai timur Teluk Hudson, yang berusia 4,3 miliar tahun. Sebagai referensi, Bumi berusia 4,54 miliar tahun.
Ini terjadi karena kerak Bumi terus-menerus bergejolak dan didorong kembali ke mantel oleh lempeng tektonik, sebagian besar permukaan berbatu planet ini terbentuk dalam beberapa miliar tahun terakhir.
Namun, kerak tertua yang baru ditemukan di Australia Barat cenderung berumur sekitar empat miliar tahun.
Baca Juga: Ilmuwan Akan Hidupkan Kembali Harimau Tasmania yang Punah Sejak 1936
Menurut para ahli, itu menunjukkan sesuatu yang istimewa terjadi di era sejarah Bumi pada periode tersebut.
"Ketika membandingkan temuan kami dengan data yang ada, tampaknya banyak wilayah di Bumi mengalami waktu yang sama untuk pembentukan dan pelestarian kerak awal," kata Maximilian Droellner, mahasiswa doktoral di Curtin University di Australia, dikutip dari Live Science, Rabu (24/8/2022).
Menurutnya, ini menunjukkan perubahan signifikan dalam evolusi Bumi sekitar empat miliar tahun yang lalu, ketika pemboman meteorit berkurang, kerak stabil, dan kehidupan di Bumi mulai terbentuk.
Potongan kerak purba yang tersembunyi berada di dekat tempat mineral tertua di Bumi yang sebelumnya ditemukan.
Di Jack Hills Australia, para peneliti telah menemukan mineral kecil bernama zirkon yang berusia 4,4 miliar tahun.
Mineral-mineral ini bertahan bahkan ketika bebatuan yang pernah menahannya telah terkikis.
Baca Juga: Badai Matahari Kanibal Akan Hantam Bumi Hari Ini
Petunjuk geokimia pada sedimen di dekat wilayah ini menunjukkan bahwa mungkin ada kerak yang lebih tua yang terkubur di bawah batuan dan sedimen yang lebih baru di permukaan.
Oleh karena itu, Droellner dan tim ilmuwan lainnya memutuskan untuk menguji zirkon dalam sedimen dari Dataran Pesisir Scott, selatan Perth. Sedimen di dataran ini mengikis batuan yang lebih dalam di benua Australia.
Untuk melakukan penelitian ini, para ahli menguapkan zirkon dengan laser yang kuat, kemudian menganalisis komposisi dua pasang elemen radioaktif yaitu, uranium dan timbal serta lutetium dan hafnium.
Tim peneliti menemukan bahwa versi elemen-elemen yang terperangkap dalam zirkon ini membusuk selama miliaran tahun.
Penanggalan ini mengungkapkan bahwa batuan yang menyimpan mineral tersebut terbentuk antara 3,8 miliar dan 4 miliar tahun yang lalu.
Sementara itu, untuk mempelajari dari mana mineral ini berasal, para peneliti menggunakan data yang dikumpulkan oleh satelit yang mengorbit Bumi.
Mengingat ketebalan kerak Bumi bervariasi, gravitasi juga sedikit bervariasi di seluruh permukaan planet.
Dengan mengukur variasi gravitasi ini, para ilmuwan dapat mengetahui seberapa tebal kerak di lokasi yang berbeda.
Data gravitasi mengungkapkan segmen tebal kerak di bagian barat daya Australia Barat, kemungkinan merupakan lokasi kerak purba yang terkubur.
Memahami pembentukan kerak empat miliar tahun yang lalu dapat membantu para peneliti memahami bagaimana benua pertama kali terbentuk.