Dikira Ditulis Galileo Galilei, Dokumen Kuno dari Abad ke-17 Ternyata Palsu

Rabu, 24 Agustus 2022 | 13:25 WIB
Dikira Ditulis Galileo Galilei, Dokumen Kuno dari Abad ke-17 Ternyata Palsu
Galileo Galilei. [Wikipedia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Universitas Michigan mengumumkan bahwa dokumen tulisan tangan yang diduga ditulis oleh Galileo Galilei adalah palsu.

Selembar kertas dokumen itu awalnya adalah koleksi Perpustakaan Universitas Michigan.

Namun, penyelidikan internal yang dilakukan oleh profesor sejarah mengungkap bahwa dokumen tersebut palsu karena tanda air di kertas tidak lebih awal dari abad ke-18, lebih dari 100 tahun setelah kematian Galileo.

"Sangat memilukan ketika kami pertama kali mengetahui bahwa itu adalah palsu," kata Donna L. Hayward, dekan sementara perpustakaan Michigan, dikutip dari Space.com, Rabu (24/8/2022).

Baca Juga: Benteng Fort de Kock, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Minang Melawan Belanda

Universitas Michigan memiliki manuskrip tersebut sejak 1938, ketika dokumen itu disumbangkan oleh wali Tracy McGregor, seorang pengusaha Detroit yang memperoleh dokumen di lelang kolektor lain pada 1934.

Katalog lelang pada 1934 mengklaim bahwa Kardinal Pietro Maffi (1858-1931), Uskup Agung Pisa, telah mengautentikasi manuskrip tersebut dengan membandingkannya dengan surat Galileo lainnya dalam koleksinya.

Dokumen dari abad 17 ditulis Galileo, disebut palsu. [University of Michigan Library]
Dokumen dari abad 17 ditulis Galileo, disebut palsu. [University of Michigan Library]

Bagian atas manuskrip berisi draf surat yang ditulis Galileo sebelum presentasi tentang teleskop baru kepada Doge of Venice pada 1609.

Astronom terkenal itu benar-benar menulis versi surat ini, di mana draf terakhir ada di Arsip Negara di Venesia, Italia.

Sementara itu, bagian bawah dokumen berisi satu set catatan mengenai bulan Jupiter.

Baca Juga: 'Para Penjaga Terakhir Bung Karno', Kisah Pejuang yang Nyaris Terlupakan

Draf terakhir dari catatan itu juga ditemukan di Italia, tepatnya di Perpustakaan Pusat Nasional Florence.

Tetapi ketika Nick Wilding, seorang sejarawan di Georgia State University, melihat gambar dokumen tersebut, ia curiga ada sesuatu yang salah.

Menurut Wilding, tinta, tulisan tangan, dan beberapa pilihan kata tampak aneh untuk dokumen abad ke-17.

Wilding mengirim email kepada kurator Perpustakaan Universitas Michigan, Pablo Alvarez, pada Mei 2022 dan pihak Universitas Michigan langsung melakukan penyelidikan internal.

Tiga bulan setelahnya, pihak universitas mengumumkan bahwa dugaan Wilding benar.

Dokumen itu tidak ditulis oleh Galileo, tetapi kemungkinan besar oleh Tobia Nicotra, seorang pemalsu Italia yang aktif beroperasi pada 1920-an dan 1930-an.

Buku sejarah "Le operazioni del compasso geometrico" dari Galileo Galilei. [Christof Stache/AFP]
Buku sejarah "Le operazioni del compasso geometrico" dari Galileo Galilei. [Christof Stache/AFP]

Selain itu, pihak universitas juga tidak dapat menemukan bukti bahwa dokumen Galileo ada sebelum 1930-an.

Parahnya lagi, dua dokumen yang diklaim Maffi telah membandingkan manuskrip tersebut untuk membuktikan keasliannya ternyata adalah pemalsuan Nicotra.

Perpustakaan Universitas Michigan sekarang mempertimbangkan kembali bagaimana menyajikan dokumen Galileo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI