Pengunjung di Empat Kebun Raya Terus Meningkat

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 22 Agustus 2022 | 21:50 WIB
Pengunjung di Empat Kebun Raya Terus Meningkat
Taman Surya Nirwana di Kebun Raya Bali. [Dok PT Mitra Natura Raya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama periode Januari-Juli 2022, jumlah pengunjung di Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Eka Karya terus meningkat, hingga mencapai sekitar 1,4 juta pengunjung.

PT. Mitra Natura Raya (MNR), yang menerima amanat mengelola empat kebun raya itu dari Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, mengaku bersyukur atas peningkatan kunjungan. MNR yakin pemulihan ekonomi berkontribusi terhadap meningkanya kunjungan.

"Pemulihan ekonomi yang positif serta keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 telah mendorong aktivitas di 4 kebun raya terus meningkat,” jelas M. Bayu Sumarijanto, Direktur Marketing dan Revenue PT MNR dalam keterangan resmi, Senin (22/8/2022).

PT MNR terus melakukan berbagai inisiatif dan terobosan. Di antaranya adalah perbaikan dan peningkatan fasilitas untuk menunjang kebutuhan pengunjung dan optimalisasi empat fungsi kebun raya terus dilakukan.

Baca Juga: Aktifitas Wisata Malam di Kebun Raya Bogor Buka Kembali, Budayawan: Kebun Raya Itu Harus Dijaga

PT MNR juga berusaha untuk menjadikan kebun raya sebagai sarana wisata dan edukasi dengan standar layanan terbaik. Selain dua fungsi tersebut, PT MNR juga mendukung BRIN untuk menjalankan fungsi konservasi, penelitian dan jasa lingkungan.

Sejumlah terobosan yang telah dilakukan oleh MNR di antaranya adalah perbaikan dalam pengelolaan tiket masuk kebun raya dengan menerapkan sistem elektronik.

Saat ini tiket masuk ke kebun raya dilakukan secara terintegrasi dan penjualannya bisa dilakukan melalui online www.kebunraya.id. Sebanyak 18 toilet umum yang ada di kebun raya sudah dibenahi. Kini tidak ada lagi pungutan toilet dalam upaya meningkatkan fungsi pelayanan publik di empat kebun raya.

Terhadap aset-aset tumbuhan, PT MNR telah melakukan revitalisasi sejumlah taman-taman tematik agar dapat memanjakan kebutuhan pengunjung di kebun raya.

PT MNR juga menggandeng UMKM, penampilan budayawan lokal, dan ilustrator terbaik di Indonesia untuk bekerja sama dalam mengembangkan merchandise, yang diharapkan dapat menggerakan roda perekonomian di sekitar kebun raya.

Baca Juga: Biji Koka dari Indonesia Diselundupkan, Pohon Koka di Kebun Raya Bogor Perlu Diteliti

Sejak tahun 2021, PT MNR bersama mitranya telah membuat empat taman tematik, yakni Taman Anggrek Hitam, Rumah Kaca Nepenthes, Taman Kopi, dan Taman Durian.

Pengelola juga melakukan revitalisasi di taman-taman yang sudah ada seperti Griya Anggrek, Taman Meksiko, Taman Akuatik serta Taman Obat & Orchidarium. Tak hanya itu, untuk meningkatkan edukasi di kebun raya, perusahaan juga menambahkan QR Code (KTP tumbuhan) terhadap informasi tanaman yang ada di taman-taman tersebut sehingga memudahkan dalam akses informasi.

Bayu mengungkapkan, sesuai komitmen perusahaan saat memenangkan beauty contest pengelolaan kebun raya pada tahun 2019, PT MNR ingin memastikan bahwa pengelolaan kebun raya akan dilakukan secara profesional, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Digitalisasi penjualan tiket misalnya, menjadi salah satu upaya yang kami lakukan agar setiap pengunjung punya standar yang sama ketika ingin masuk ke kebun raya. Bagi kami pengelola, ticketing ini menjadi salah satu parameter tentang akuntabilitas pengelolaan kebun raya,” ungkap Bayu.

Untuk mengoptimalkan fungsi kebun raya, Bayu menambahkan, PT MNR akan melakukan sejumlah inovasi, sehingga memungkinkan para pengunjung dapat memperoleh nilai tambah selain berwisata.

Salah satu langkah terobosan yang dilakukan oleh PT MNR adalah menghadirkan sarana edukasi Glow di Kebun Raya Bogor dengan luasan yang terbatas hanya 3 persen dari kebun raya.

Konsep edukasi tersebut sudah lebih dulu diterapkan di berbagai kebun raya di sejumlah negara seperti Kew Garden-Inggris, Desert Botanical Garden-Arizona, Fairchild Tropical Botanic Garden-Amerika. Kehadiran sarana edukasi Glow di Kebun Raya Bogor juga disesuaikan dengan kearifan budaya lokal serta tidak mengganggu fungsi kebun raya lainnya.

“Setiap program baru yang ada di kebun raya sudah mendapatkan persetujuan dari BRIN dan didukung oleh riset ilmiah. Kami berharap, sarana edukasi Glow dapat menjadi tujuan wisata sekaligus edukasi terbaik di Indonesia, sehingga tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri,” kata Bayu.

Selain itu, inovasi juga dibutuhkan untuk menarik lebih banyak pengunjung, terutama generasi muda sebagai penerus bangsa agar mereka semakin mengenal keragaman hayati di Indonesia, khususnya pada pohon dan tumbuhan yang ada di kebun raya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI