Suara.com - VP Network/IT Strategy, Tech and Architecture Telkom, Rizal Akbar mengakui Indihome menyimpan data-data pelanggan Indihom, termasuk riwayat browsing. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
"Kami harus menyimpan data pelanggan menurut undang-undang. Jadi seluruh yang kami lakukan itu dasarnya ada di undang-undang," kata Rizal dalam konferensi pers di kantor Telkom di Jakarta, Senin (22/8/2022).
Selain itu, Rizal juga mengungkap dasar aturan lain dalam menyimpan data seperti PP Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, Permenkominfo Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik, dan Permenkominfo Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi.
"Jadi banyak dasar dari undang-undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Menteri yang membuat kami di Telkom Indonesia sebagai perusahaan publik harus patuh pada undang-undang itu," terang dia.
Baca Juga: Telkom Kukuh Tak Ada Kebocoran Data Pelanggan Indihome: Domainnya Berbeda
Rizal mengklaim kalau Telkom menyimpan data pelanggan dengan cara yang sangat terkendali, rahasia, dan terproteksi. Ia juga mengaku kalau tak mungkin ada satu baris yang menyimpan nomor informasi Indihome dan nomor browsing history, seperti yang diklaim hacker.
"Itu pasti bukan dari sistem kami. Kami bisa membuktikan secara teknis dan tadi pagi sudah kami laporkan juga ke Kementerian Kominfo apa yang terjadi di sistem kami," ungkap Rizal.
"Jadi ketika ditanya apakah sistemnya menyimpan? (Iya) menyimpan berdasarkan amanat undang-undang. Bagaimana kami menyimpannya? Kami menyimpannya dengan sangat terkendali, dengan teknologi paling tinggi yang kami miliki, dengan akses yang sangat terkendali juga," klaim Rizal.
SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom, Ahmad Reza mengklaim kalau data pengguna Indihome memang cukup aman. Tapi bukan berarti data tersebut tidak bisa diretas.
"Data sendiri cukup aman, bukan berarti kami bilang tidak bisa di-hack, atau kami menantang orang untuk menghack kami, tapi lebih ke arah sesuai yang di perundang-undangan dan yang diamanatkan juga secara GCG (Good Corporate Governance). Kami rasa data yang ada di kami cukup terproteksi dengan baik," papar dia.
Baca Juga: Isu Merger Indihome dan Telkomsel, Begini Kata Dirut Telkom
"Kalau kami ditanya bisa enggak di-hack atau jebol? Ya kami enggak tahu, tapi saat ini tidak mungkin seperti itu," jelas Reza.