Suara.com - Manajemen Telkom membantah dugaan kebocoran data Indihome yang ramai diungkap warganet Twitter sejak Minggu kemarin. Menurut perusahaan ada sejumlah data yang tak sesuai dengan apa yang dimiliki Indihome.
SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom, Ahmad Reza mengatakan, data yang diklaim dijual hacker terdiri dari 26.730.797 dengan komposisi browsing history dan data pribadi periode Agustus 2018 sampai November 2018 di forum breached.to.
"Dari sini kami sampaikan faktanya, siang ini kami sudah melakukan investigasi dari kemarin sore sampai tadi pagi. Juga kami sudah cross check dengan pihak terkait di internal. Pertama, tidak ada record yang mengandung id Indihome yang valid," terang Reza dalam konferensi pers di Kantor Telkom, Jakarta, Senin (22/8/2022).
Faktor lainnya, lanjut Reza, Telkom tidak menggunakan email @telkom.net baik untuk kepentingan perusahaan maupun sebagai fitur atau layanan bagi pelanggan.
Baca Juga: Isu Merger Indihome dan Telkomsel, Begini Kata Dirut Telkom
"Jadi fungsinya bukan sebagai alamat email," katanya.
Kedua, ucap Reza, format Telkom.net digunakan perusahaan sebagai domain atau user ID Indihome. Ketiga, tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan data pribadi dan browsing history secara berdampingan.
"Terakhir, intinya tidak ada sistem yang dilanggar dan dapat diduga data yang dipublikasikan di forum adalah hasil fabrikasi," jelas dia.
Informasi kebocoran data Indihome ini pertama kali diumumkan oleh pakar keamanan siber sekaligus Founder Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto. Ia menyebut kalau 26 juta data browsing history milik pengguna Indihome bocor dan dibagikan secara gratis.
"Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan. Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK," kata Teguh lewat akun Twitter @secgron, dikutip Minggu (21/8/2022).
Baca Juga: Daftar Kasus Kebocoran Data di Indonesia hingga Agustus 2022: Dari BI sampai Indihome
Saat ditelusuri Suara.com, kebocoran ini diunggah oleh akun bernama Bjorka di situs breached.to. Diketahui unggahan kebocoran data itu di-upload pada 20 Agustus 2022.
Unggahan Bjorka ini mengklaim ada 26.730.798 rekaman data pelanggan Indihome. Adapun isi datanya mencakup tanggal, keyword (kata kunci), domain, platform, browser, url atau link, google keyword, IP (internet protocol), screen resolution, lokasi geografis, hingga user info seperti email, nama, gender, national id card number atau NIK.