Intip 5 Benda Paling Menakutkan di Luar Angkasa

Jum'at, 19 Agustus 2022 | 11:39 WIB
Intip 5 Benda Paling Menakutkan di Luar Angkasa
Ledakan Suar Matahari Juni 2022 [Spacewheather]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Luar angkasa merupakan wilayah tak terbatas yang masih penuh dengan misteri. Ada banyak benda ditemukan dan belum dianalisis secara mendalam. Benda-benda tersebut menyimpan fakta yang seringkali mengejutkan para ilmuwan.

Dilansir dari Live Science pada Jumat (19/8/2022), berikut ini lima benda paling menakutkan di luar angkasa:

Ilustrasi komet. [Shutterstock]
Ilustrasi komet [Shutterstock]

1. Komet terbesar di tata surya
Para ilmuwan menemukan komet terbesar yang pernah ada di tata surya pada 2021. Memiliki inti es 50 kali lebih besar dari pemegang rekor sebelumnya, komet ini bermassa 100.000 kali lebih besar dari rata-rata komet.

Disebut C/2014 UN271, komet ini awalnya diklasifikasikan sebagai planet kecil. Para ilmuwan memprediksi C/2014 UN271 akan melintas dekat Bumi pada 2031 dengan jarak aman sekitar 1,6 miliar km.

Baca Juga: Nyesek! Bocah Ini Terpaksa Dikeluarkan Dari Barisan Gerak Jalan, Alasannya Seragam Kuning

2. Tabrakan dengan Andromeda
Andromeda merupakan galaksi terbesar dalam Grup Lokal yang berjarak 2,5 juta tahun cahaya dari Bumi.

Namun, galaksi ini berada pada lintasan yang menakutkan. Andromeda bergerak lurus dan para ilmuwan memprediksi suatu hari nanti, galaksi Bimasakti akan bertabrakan dengan Andromeda.

Tabrakan tersebut diprediksi sekitar tiga miliar hingga lima miliar tahun lagi dari sekarang.

Suar Matahari atau matahari meletus. [Spaceweather]
Suar Matahari atau matahari meletus. [Spaceweather]

3. Bencana suar Matahari
Bumi terus-menerus dibombardir oleh partikel berenergi tinggi dari Matahari. Perubahan magnet di dalam Matahari dapat menyebabkan suar Matahari, semburan yang melontarkan sinar-X dan energi dalam jumlah besar.

Dampak dari hantaman suar Matahari ini dapat menyebabkan pemadaman pada sinyal navigasi dan komunikasi. Selain itu, badai geomagnetik juga dapat menghantam Bumi yang berpotensi mengganggu komunikasi dan jaringan listrik.

Baca Juga: Hana Qosim Sampaikan Salam untuk Kanal Otomotif Suara.com, Ini Pengalaman Serunya Memandu 17 Agustusan di GIIAS 2022

Badai geomagnetik paling kuat yang pernah tercatat dikenal sebagai Peristiwa Carrington yang terjadi pada 1859, sebelum era teknologi modern.

Jika badai berkekuatan yang sama seperti Peristiwa Carrington terjadi saat ini, itu akan menyebabkan pemadaman internet selama berbulan-bulan. Peluang terjadinya badai Matahari besar antara 1,6 persen dan 12 persen per dekade.

4. Lubang hitam jahat di Bimasakti
Lubang hitam merupakan benda menakutkan yang penuh misteri di luar angkasa. Beruntung, saat ini para ilmuwan telah berhasil melihat gambar pertama Sagitarius A*, lubang hitam supermasif di pusat Bimasakti yang berjarak 26.000 tahun cahaya.

Lubang Hitam Hantu. [Livescience]
Lubang Hitam Hantu [Livescience]

Namun, tidak semua lubang hitam di Bimasakti berjarak seperti Sagitarius A*. Diperkirakan ada 100 juta lubang hitam di Bimasakti yang berkeliaran.

Tahun ini, para ilmuwan yang menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble mendeteksi lubang hitam jahat di Bimasakti. Lubang hitam ini hanya berjarak 5.000 tahun cahaya dari Bumi dan memiliki massa tujuh kali massa Matahari.

5. 154.741 asteroid tambahan
Banyak objek besar mengintai di tata surya dan saat ini para ahli hanya mengetahui sebagian kecil darinya. Oleh karena itu, para ilmuwan ingin mendeteksi lebih banyak asteroid yang berada di dekat Bumi.

Berkat survei teleskop, para ahli menemukan lebih banyak batuan luar angkasa di tata surya setiap hari. Faktanya, para ilmuwan percaya bahwa 90 persen dari objek dekat Bumi adalah pembunuh planet yang berdiameter lebih dari 1 km.

Dengan bantuan teleskop luar angkasa Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA), para ilmuwan mengungkapkan ada sekitar 10 kali lebih banyak asteroid di tata surya pada tahun ini daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Kumpulan data baru tersebut mencakup 154.741 asteroid di tata surya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI