Suara.com - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA telah mempersiapkan roket raksasa Space Launch System (SLS) pada Selasa (16/8/2022) untuk diluncurkan dalam penerbangan uji coba ke bulan pertama pada pekan depan. Misi ini dinamai Artemis I.
Roket setinggi 98 meter itu ditegakkan pada landasan peluncuran, yang berlokasi di Kennedy Space Center, Florida, AS pada Selasa malam, dalam proses yang memakan waktu hingga 11 jam.
Rencananya roket tersebut akan terbang pada 29 Agustus bersama sebuah kapsul penumpang, meski belum membawa manusia di dalamnya.
Uji coba roket ini sangat krusial bagi program Artemis, sebuah proyek ambisius NASA untuk kembali membawa astronot ke Bulan, sebelum memulai misi berawak pertama dalam sejarah ke Planet Mars.
Baca Juga: Nebeng Misi Artemis 1, NASA Akan Lakukan Eksperimen Biologi Luar Angkasa Pertama di Dunia
Roket SLS dikembangkan oleh raksasa dirgantara Boeing. Pada ujung roket terdapat kapsul Orion yang akan ditempati oleh para astronot, Kapsul ini dibuat oleh Lockheed Martin, produsen senjata, satelit, pesawat terbang, dan sistem telekomunikasi asal AS.
Kapsul ini dirancang untuk bisa memisahkan diri dari roket saat perjalanan telah memasuki luar angkasa. Ia akan bertugas mengantar astronot ke permukaan bulan.
Dalam misi uji coba pada 29 Agustus, yang dinamai Artemis 1, kapsul Orion belum akan diisi oleh awak atau astronot. Setibanya di luar angkasa, kapsul itu akan melepaskan diri dari roket dan mengorbiti bulan, sebelum kembali ke Bumi dan mendarat di tengah laut.
Perjalanan itu diperkirakan akan berlangsung selama 42 hari.
Jika terjadi cuaca buruk atau masalah teknis pada 29 Agustus, maka peluncuran misi Artemis I akan ditunda ke 2 September dan 5 September. [Reuters]
Baca Juga: Mengenal Starlink, Satelit Internet Milik Elon Musk yang Beroperasi di Indonesia