Suara.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Microsoft, mengumumkan kemitraan strategis untuk bekerja sama melalui Program Intelijen Ancaman Siber (Cyber Threat Intelligence Program/CTIP) Microsoft.
Langkah ini bertujuan untuk memperkuat keamanan infrastruktur negara terhadap ancaman siber.
Melalui kemitraan strategis ini, BSSN akan mendapatkan akses ke intelijen ancaman siber Microsoft di Indonesia.
Tujuannya memberikan insight lebih baik tentang infrastruktur siber kriminal yang ada.
Baca Juga: BSSN Peroleh Akses ke Program Intelijen Ancaman Siber Microsoft
Sementara itu BSSN, dengan pengetahuan domain jaringannya, dapat membantu menjalankan intelijen dua arah untuk mengidentifikasi infrastruktur yang disusup.
Mereka pun memperingatkan entitas yang terkena dampak di Indonesia terhadap potensi ancaman kejahatan siber.
Menurut Mary Jo Schrade, Assistant General Counsel dan Regional Lead, Microsoft Digital Crimes Unit Asia, program Intelijen Ancaman Siber Microsoft dipimpin oleh Unit Kejahatan Digital (Digital Crimes Unit/DCU), suatu tim internasional yang terdiri dari pakar teknis, hukum, dan bisnis yang dibentuk pada 2008 untuk memerangi kejahatan siber dalam skala global.
Menurutnya, keahlian dan pandangan unik DCU akan jaringan kriminal online, dapat menemukan berbagai bukti yang bisa digunakan sebagai rujukan kriminal ke lembaga penegak hukum di seluruh dunia.
"Microsoft DCU menghargai kemitraan dengan BSSN untuk berbagi intelijen ancaman dan kami menantikan kolaborasi yang semakin kuat guna memerangi kejahatan siber di Indonesia,” ucap dia dalam keterangan resminya, Senin (15/8/2022),
Sejak 2010, DCU telah berkolaborasi dengan penegak hukum dan mitra global lainnya, dalam menghadapi 25 operasi gangguan malware di seluruh dunia, sehingga membantu jutaan perangkat untuk tetap aman dari penjahat siber.
Baca Juga: Fitur Baru Ini Mampu Melindungi Organisasi dari Ancaman Kejahatan Siber
Sementara itu, Microsoft melalui program CTIP-nya, telah mengumpulkan dan mendistribusikan intelijen siber yang dapat ditindaklanjuti sejak 2013.
Termasuk di antaranya operasi penghapusan botnet yang dilakukan Microsoft DCU ke Tim Tanggap Darurat Komputer (Computer Emergency Response Teams/CERT), Penyedia Layanan Internet (Internet Service Providers/ISP).
Kemudian, Pusat Analisis dan Pembagian Informasi Infrastruktur Kritis (Critical Infrastructure Information Sharing and Analysis Center/ISAC).
Data CTIP juga disertakan ke dalam produk dan layanan Microsoft yang spesifik untuk membantu pelanggan mengidentifikasi ancaman di lingkungan komputasi mereka.
"Dengan adanya kemitraan ini diharapkan dapat membantu mengatasi terjadinya peningkatan ancaman serta serangan siber atau kejahatan siber yang terjadi di Indonesia,” kata Mayjen TNI Dominggus Pakel, Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi, BSSN.
Dengan adanya kerja sama yang dilakukan bersama Microsoft, BSSN mendapatkan intelijen siber dari DCU Microsoft berupa informasi-informasi yang dapat dikonsumsi pada platform yang telah dimiliki.
Melalui kerja sama ini pula, BSSN mendapatkan akses pada CTIP threat intel sharing program yang dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi ancaman siber, serta informasi tentang operasi disrupsi malware dan botnet yang dilakukan oleh DCU Microsoft.
Termasuk di antaranya data feeds terkait infeksi malware serta infrastruktur yang terkompromi.
“Kami berkomitmen mendukung BSSN semaksimal mungkin, dengan menempatkan diri kami di garis depan pertahanan siber, serta dengan mengerahkan sumber daya teknis maupun sumber daya manusia kami untuk kepentingan bersama," kata Dharma Simorangkir, Presiden Direktur, Microsoft Indonesia.