Suara.com - Firma riset Populix mengungkapkan sederet alasan orang Indonesia yang belum mau menggunakan jaringan 5G. Faktor utamanya adalah akses yang masih terbatas hingga harganya yang lebih mahal.
Hal ini diungkap dalam survei Populix bertajuk Mobile Phone Usage and 5G Network Projection. Riset ini melibatkan 1.000 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun yang dijalankan pada 4-14 Juli 2022.
Dari total seluruh responden, sebanyak 8 persen masyarakat Indonesia mengaku tidak mau menggunakan jaringan 5G yang sudah diluncurkan operator seluler sejak tahun lalu.
Dari 8 persen responden itu, 53 persen mengatakan kalau alasan tak mau pakai 5G karena akses internet yang masih terbatas. Kemudian 39 persen lainnya belum familiar dengan teknologi 5G.
Baca Juga: Dukung G20, Indosat Hadirkan Layanan 5G di Bali
Kemudian faktor lainnya adalah 17 persen responden mengaku khawatir dengan radiasi 5G yang berbahaya bagi kesehatan.
"Untuk itu, pentingnya sinergi dari pemerintah, penyedia layanan, hingga lembaga-lembaga masyarakat untuk melakukan sosialisasi seputar jaringan 5G agar masyarakat teredukasi dengan lebih baik," kata Co-Founder dan CTO Populix, Jonathan Benhi dalam keterangannya, Jumat (12/8/2022).
Di tengah maraknya perkembangan jaringan 5G di Indonesia, 79 persen orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka sudah mengetahui tentang jaringan 5G. Namun 12% persen responden lainnya mengatakan ragu-ragu dan 9 persen mengatakan tidak mengetahui seputar jaringan generasi kelima ini.
Di kalangan orang-orang yang sudah mengetahui tentang 5G, koneksi internet yang cepat merupakan keunggulan 5G yang paling dikenal. Kecepatan koneksi internet (94%) tersebut, ditambah dengan kapasitas internet yang lebih besar (43%), menjadi dua alasan utama yang mendorong 92% orang mempertimbangkan untuk berpindah menggunakan jaringan 5G di masa depan.
Jonathan melanjutkan, teknologi 5G menawarkan berbagai keunggulan mulai dari kecepatan jaringan, latensi yang lebih rendah, hingga kemampuan untuk terhubung dengan perangkat yang lebih banyak. Keunggulan-keunggulan tersebut tentunya membuat masyarakat Indonesia sangat antusias dengan kehadirannya.
Baca Juga: Jaringan Masih Minim, Orang Indonesia Masih Tahan Beli Ponsel 5G
"Sebanyak 92 persen masyarakat sudah memiliki rencana untuk meng-upgrade ke jaringan 5G. Tingginya minat masyarakat ini mendorong operator seluler dan perusahaan ponsel untuk memberikan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat ke depannya," jelas Jonathan.
Teknologi 5G pertama kali hadir di Korea Selatan pada tahun 2019. Sementara internet 5G pertama kali diresmikan di Indonesia pada 27 Mei 2021, yang diumumkan oleh Telkomsel.