Suara.com - Google menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), menghadirkan program untuk melatih UMKM di 10 provinsi di Indonesia, sebagai dorongan agar usaha kecil dapat bangkit dari pandemi Covid-19.
Program yang akan berjalan hingga akhir tahun ini, memberikan pelatihan yang dilakukan secara offline dalam modul pelatihan yang disusun berdasarkan program Grow with Google (GWG).
"Kami senang dapat memperluas program pelatihan ke wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan beberapa provinsi lainnya," kata Putri Alam, Director of Government Relations and Public Policy di Google Indonesia, dalam acara virtual sambut Hari UMKM Nasional 2022, pada Kamis (11/8/2022).
Sejak 2015, Google telah melatih pemilik UMKM melalui program Gapura Digital, Women Will, dan Digital Entrepreneurship Academy.
Baca Juga: Google Minta Maaf Usai Layanan Down
Dalam survei terbaru Kantar yang melibatkan 1.050 peserta pada Mei 2022, 100 persen peserta yang disurvei mengikuti program atau pelatihan yang berkaitan dengan bisnis.
Di mana 55 persen mengikuti Gapura Digital, 21 persen mengikuti Women Will, 24 persen mengikuti Digital Entrepreneurship Academy.
Survei dilakukan bagi peserta yang mengikuti pelatihan pada 2021.
Survei dilakukan pada pertengahan 2022 guna memberikan waktu kepada peserta mengamplifikasikan pembelajaran yang didapatkan dari pelatihan terhadap bisnis mereka.
Google mengatakan sebanyak 67 persen peserta berasal dari Jawa, 14 persen Sumatra, 4 persen Kalimantan, 4 persen Sulawesi, 4 persen Nusa Tenggara, 7 persen wilayah lainnya.
Baca Juga: Daftar 10 Aplikasi Pembentuk Generasi di Indonesia Menurut Google Play
Sementara itu, rentang usia peserta mencakup 82 persen di bawah 30 tahun dan 18 persen berusia 30 tahun atau lebih.
Sembilan dari 10 pemilik UMKM mengaku mengikuti program ini untuk membantu mereka dan bisnisnya beradaptasi dengan cara baru dalam berjualan selama pandemi Covid-19.
Setelah menyelesaikan program, diketahui satu dari tiga UMKM mulai berjualan online, satu dari lima UMKM melihat dampak keuangan yang positif terhadap bisnis, dan satu dari tiga UMKM berhasil meningkatkan interaksi dengan pelanggan.
Menariknya, hampir 50 persen pemilik UMKM didominasi oleh perempuan, sementara 48 persen UMKM dimiliki pelajar, dan 2 persen lainnya.