Strategi Asus Pertahankan Kursi Penguasa di Pasar Laptop Indonesia

Rabu, 10 Agustus 2022 | 07:10 WIB
Strategi Asus Pertahankan Kursi Penguasa di Pasar Laptop Indonesia
Ilustrasi laptop Asus. [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Head of Public Relation Asus Indonesia, Muhammad Firman menyatakan kalau saat ini Asus telah menguasai pangsa pasar laptop di Indonesia. Hal ini dia peroleh dari data lembaga riset asal Jerman, GfK.

"Dari data GfK per Juni 2022, Asus menguasai pangsa pasar laptop di Indonesia dengan persentase 31,6 persen," kata Firman dalam Media Gathering Asus Indonesia, Selasa (9/8/2022).

Dari data yang dibagikan Firman dari GfK, pangsa pasar Asus di market laptop Indonesia adalah 31,6 persen. Di bawah Asus ada Acer dengan persentase 21,3 persen.

Lalu posisi ke-3 hingga ke-5 ditempati oleh Lenovo, HP, dan Apple dengan persentase masing-masing 20,4 persen, 15,1 persen, dan 2,5 persen

Baca Juga: Laptop Asus Masih Diminati Gamers Indonesia Meski Penjualan Lesu

Untuk mempertahankan strategi sebagai penguasa pasar laptop di Indonesia, Firman mengakui kalau pihaknya lebih menerapkan konsep inovatif. Artinya, mereka menyediakan laptop dengan teknologi terbaru yang bisa memuaskan pelanggan.

Salah satu inovasi yang dihadirkan Asus Indonesia adalah layar jenis OLED yang mulai dimunculkan di berbagai lini laptop. Dengan itu maka Asus memiliki ciri khas ketimbang kompetitor lain.

"Misal teknologi OLED, kompetitor itu memang punya. Tapi punya kita lebih banyak," klaim Firman.

Dikarenakan lebih fokus pada inovasi, Firman mengakui kalau harga laptop Asus sedikit lebih mahal ketimbang para kompetitor. Meski lebih mahal, ia menilai kalau Asus memiliki tanggung jawab untuk mengubah tren laptop di pasaran.

"Sebab kan perkembangan laptop dari tahun ke tahun itu cuma prosesor, storage, yang bikin laptop lebih kencang. Tapi kan layar gitu-gitu saja, cuma IPS misalnya. Makanya kita itu bikin the next level-nya ya OLED," kata dia.

Baca Juga: Permintaan Laptop Asus di Indonesia Lesu, Terkendala Resesi Global

"Kami memang tetap sediakan laptop dengan harga Rp 5,6,7 juta. Tapi karena inovasi, kami bikin teknologi yang lain daripada yang lain. Supaya ada pembeda dari kompetitor," tukas Firman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI