Suara.com - Resesi ekonomi global turut berimbas ke bisnis ponsel. Sebuah laporan menunjukkan kalau Samsung memangkas produksi akibat penjualannya yang lesu.
Disebutkan bahwa Samsung telah mengurangi produksi ponsel di sebuah pabrik di Thai Nguyen, Vietnam, menurut laporan Sammobile, Minggu (7/8/2022).
Diketahui pabrik itu memproduksi 100 juta unit ponsel Samsung tiap tahun.
Bahkan, pabrik itu menyumbang setengah dari produksi tahunan smartphone perusahaan asal Korea Selatan itu.
Baca Juga: Samsung Tingkatkan Manufaktur Chip di Vietnam Pertengahan 2023
Beberapa pekerja di pabrik mengklaim kalau divisi produksi hanya bekerja tiga hari seminggu dari yang awalnya enam hari.
Ada pula yang mengklaim kalau divisi lainnya bekerja empat hari seminggu.
Mereka juga tidak diizinkan Samsung untuk lembur. Tidak diketahui apakah Samsung memang memindahkan sebagian produksinya ke luar Vietnam seperti India atau Korea Selatan.
Para karyawan juga mengklaim kalau bisnis saat ini sama sekali tidak bagus, berbeda dari tahun lalu yang mana produksi smartphone sedang naik-naiknya.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) kemungkinan bisa saja terjadi. Tetapi sejauh ini belum ada pengumuman dari Samsung.
Baca Juga: Diam-diam Samsung Galaxy A23 5G Diluncurkan, Punya Baterai 5.000 mAh
Berbagai perusahaan global seperti Best Buy, Canoo, Clubhouse, Coinbase, Microsoft, Netflix, PayPal, Robinhood, Substack, Tesla, TikTok, Twitter, Vimeo, dan Virgin Hyperloop memang telah mengumumkan PHK.
Bahkan, Facebook dan Google telah mengisyaratkan kemungkinan PHK akibat penurunan belanja konsumen dan jatuhnya ekonomi global.