Tinder Batalkan Fitur Kencan di Metaverse

Minggu, 07 Agustus 2022 | 11:15 WIB
Tinder Batalkan Fitur Kencan di Metaverse
Ilustrasi tinder (Unsplash.com/@yogasdesign)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan induk Tinder, Match Group memutuskan untuk menutup sementara rencana menghadirkan kencan di dunia virtual metaverse.

Hal itu disebabkan karena pendapatan perusahaan yang mengecewakan.

Bedasarkan laporan pendapatan per kuartal dua (Q2) 2022, Match Group melaporkan kerugian operasional sebesar 10 juta dolar AS atau Rp 149 miliar, seperti dikutip dari Gadgets360, Minggu (7/8/2022).

Kerugian ini muncul dari Hyperconnect, sebuah perusahaan yang diakuisisi Tinder untuk mengembangkan metaverse.

Baca Juga: Meta Dukung Kreator Game Bagi Pengalaman Imersif via Metaverse

Perusahaan itu fokus pada video, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi augmented reality (AR).

CEO Match Group, Bernard Kim mengakui kalau pengalaman kencan di metaverse penting untuk menjangkau pengguna di generasi baru.

Ilustrasi Metaverse. [Freepik]
Ilustrasi Metaverse. [Freepik]

Namun, ia menilai kalau konsep metaverse belum pasti.

"Saya telah menginstruksikan tim Hyperconnect untuk beralih, tetapi tidak berinvestasi besar-besaran di metaverse saat ini," kata Kim.

Selain itu, uji coba fitur Tinder Coin juga dinilai gagal. Kim mengaku kalau perusahaan akan kembali mengevaluasi inisiatif tersebut.

Baca Juga: Meta Gelar Metaverse Cafe, Beri Pengalaman Metaverse yang Sesungguhnya

"Kami juga bermaksud untuk mengevaluasi kembali produk virtual agar memastikan bahwa mereka dapat menjadi pendorong demi pertumbuhan Tinder selanjutnya," kata laporan perusahaan.

Tinder sendiri ingin memunculkan fitur kencan di metaverse, yang mana pengguna akan ditampilkan sebagai avatar virtual.

Dengan laporan ini, maka Tinder memutuskan untuk menunda kehadiran kencan virtual di metaverse.

Keputusan Tinder ini muncul tak lama setelah CEO Renate Nyborg mengundurkan diri.

Ilustrasi aplikasi Tinder. [Shutterstock]
Ilustrasi aplikasi Tinder. [Shutterstock]

Ia juga jadi pemimpin perusahaan yang menggaungkan Tinderverse.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI