Suara.com - Samsung meningkatkan jaringan pemasok internasional dan kehadiran manufakturnya di lebih banyak negara.
Perusahaan sedang membangun pabrik manufaktur baru di Amerika Serikat.
Awal pekan ini, TM Roh Samsung bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, untuk mempersiapkan rencana selanjutnya.
Menurut outlet media Vietnam Lao Dong, TM Roh Samsung dan PM Vietnam bertemu untuk membahas perkembangan sosial-ekonomi dan urusan luar negeri baru-baru ini.
Baca Juga: Hajar Vietnam, Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF U-16
Dan menurut laporan, Samsung sedang bersiap untuk membuka pusat R&D baru di Hanoi pada Q4 2022 atau paling lambat awal 2023.
Dilansir laman Sammobile, Minggu (7/8/2022), Samsung adalah salah satu pembelanja R&D terbesar di dunia teknologi.
Pada 2020, raksasa teknologi Korea menghabiskan hampir 9 miliar dolar AS untuk proyek R&D.
Dan pada April 2021, Samsung memberi lampu hijau pada banyak proyek R&D senilai lebih dari 41 juta dolar AS.
Samsung akan memproduksi transistor chip di Vietnam mulai pertengahan 2023
Baca Juga: Diam-diam Samsung Galaxy A23 5G Diluncurkan, Punya Baterai 5.000 mAh
Selain mendukung proyek R&D baru di Hanoi, Samsung Electronics juga dikabarkan berencana memperluas produksi komponen di Vietnam.
Media lokal menunjukkan bahwa Samsung sedang mempersiapkan uji coba manufaktur semikonduktor dan mungkin mulai memproduksi transistor chip secara massal di pabrik Electro-Mechanics di provinsi Thain Nguyen.
Samsung tampaknya ingin fasilitas Thai Nguyen-nya mampu memproduksi massal produk-produk jaringan chip semikonduktor mulai Juli 2023 dan seterusnya.
Sementara itu, raksasa teknologi Korea itu sedang membangun pabrik chipset baru di Amerika Serikat.
Baru-baru ini, Samsung mengajukan permohonan untuk mengamankan lebih banyak lahan untuk ekspansi tambahan.
Perusahaan dikatakan ingin melipatgandakan kapasitas produksi chip semikonduktornya pada 2026.