Pesawat ruang angkasa, yang menelan biaya 62 juta dolar AS per peluncuran, telah mulai mengalami deorbit setelah hampir dua tahun berada di luar angkasa.
Tucker mengatakan, pesawat itu awalnya direncanakan untuk pecah dan mendarat di laut.
“Kami melihat sebagian besar potongan mendarat di lautan, tetapi jelas beberapa tidak melihat karena potongan setinggi 9,8 kaki ini tertanam ke tanah dari luar angkasa,” kata Tucker.
Dia membeberkan, dalam foto-foto puing-puing, terlihat jelas hangus, saat masuk kembali (ke atmosfer).
"Biasanya tidak mendarat di darat tetapi di laut. Orang sering berpikir mereka menemukan potongan kecil sampah luar angkasa, tetapi mereka akan terbakar saat masuk kembali, jadi kemungkinan besar adalah potongan besar seperti ini,” jelas Tucker.
![SpaceX Dragon berhasil menyelesaikan misi dan kembali ke Bumi. [Bill INGALLS / NASA / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/03/27583-spacex-dragon.jpg)
Pesawat ruang angkasa, yang merupakan roket stainless steel, tingginya lebih dari 164 kaki.