Sampah Luar Angkasa SpaceX Ditemukan di Australia

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 04 Agustus 2022 | 09:01 WIB
Sampah Luar Angkasa SpaceX Ditemukan di Australia
Peluncuran SpaceX Falcon 9. [Gregg Newton/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepotong sampah antariksa setinggi 9,8 kaki dari pesawat ruang angkasa Elon Musk, telah menabrak area pertanian di New South Wales, Australia dengan kecepatan sekitar 15.534 mph.

Objek – yang merupakan bagian dari pesawat SpaceX Crew-1 – ditemukan di sebuah peternakan domba oleh seorang petani yang tinggal di sebuah properti besar di Snowy Mountains.

Petani Mick Miners mengatakan, dia menemukan sampah luar angkasa, yang menyerupai pohon dari kejauhan, setelah keluarganya mendengar ledakan keras.

Ledakan itu juga dilaporkan terdengar oleh penduduk yang tinggal di NSW selatan, dengan beberapa orang mengklaim melihat sebuah ledakan.

Baca Juga: Boeing Akan Luncurkan Satelit Cadangan Satria-1 pada Mei 2023

Petani tetangga Jock Wallace juga melaporkan benda asing serupa yang telah ditorpedo ke tanahnya.

Beruntung bagi kedua petani, sampah luar angkasa – yang berasal dari salah satu sirip pesawat – terletak cukup jauh dari rumah mereka.

Sampah luar angkasa dari SpaceX. [New York Post/Mick Miners]
Sampah luar angkasa dari SpaceX. [New York Post/Mick Miners]

Setelah diselidiki, pakar luar angkasa Universitas Nasional Australia Brad Tucker dipanggil oleh pihak berwenang untuk memeriksa objek tersebut.

"Ini pasti sampah luar angkasa yang merupakan bagian dari bagasi SpaceX Crew-1," katanya kepada Ben Fordham, dilansir laman New York Post, Kamis (4/8/2022).

Dia menerangkan, SpaceX memiliki kapsul yang membawa manusia ke luar angkasa, tetapi ada bagian bawahnya.

Baca Juga: Menkominfo Melawat ke Boeing dan SpaceX, Cek Pembangunan Satelit Cadangan Satria-1

Jadi ketika para astronot kembali, mereka meninggalkan bagian bawahnya di luar angkasa sebelum kapsul itu mendarat.

Pesawat ruang angkasa, yang menelan biaya 62 juta dolar AS per peluncuran, telah mulai mengalami deorbit setelah hampir dua tahun berada di luar angkasa.

Tucker mengatakan, pesawat itu awalnya direncanakan untuk pecah dan mendarat di laut.

“Kami melihat sebagian besar potongan mendarat di lautan, tetapi jelas beberapa tidak melihat karena potongan setinggi 9,8 kaki ini tertanam ke tanah dari luar angkasa,” kata Tucker.

Dia membeberkan, dalam foto-foto puing-puing, terlihat jelas hangus, saat masuk kembali (ke atmosfer).

"Biasanya tidak mendarat di darat tetapi di laut. Orang sering berpikir mereka menemukan potongan kecil sampah luar angkasa, tetapi mereka akan terbakar saat masuk kembali, jadi kemungkinan besar adalah potongan besar seperti ini,” jelas Tucker.

SpaceX Dragon berhasil menyelesaikan misi dan kembali ke Bumi. [Bill INGALLS / NASA / AFP]
SpaceX Dragon berhasil menyelesaikan misi dan kembali ke Bumi. [Bill INGALLS / NASA / AFP]

Pesawat ruang angkasa, yang merupakan roket stainless steel, tingginya lebih dari 164 kaki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI