Suara.com - PT Dayamitra Telekomunikasi “Mitratel” kini memiliki tambahan 6.000 unit menara dari Telkomsel.
Kesepakatan kedua perusahaan ini melengkapi aksi korporasi untuk pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi yang sebelumnya.
Pada 2020 sebanyak 6.050 unit menara telekomunikasi dan pada 2021 untuk 4.000 unit menara telekomunikasi.
Secara keseluruhan, hingga saat ini total menara telekomunikasi Telkomsel yang telah beralih kepemilikan ke Mitratel, mencapai 16.050 unit menara telekomunikasi.
Baca Juga: Huawei dan Telkomsel Kolaborasi Bangun Kota Berbasis 5G
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan, dengan disepakatinya perjanjian jual beli ini, Telkomsel semakin memantapkan upaya transformasi perusahaan melalui pengembangan portofolio perusahaan.
"Sebagai bagian dari perjanjian, Mitratel akan menerapkan layanan Internet of Thing (IoT) dan Data Analytic Telkomsel, untuk menyediakan manajemen operasional menara telekomunikasi secara real time dan optimalisasi konsumsi daya secara proaktif," jelasnya.
Kemitraan ini diharapkan dapat lebih berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan dampak yang ditimbulkan.
Sementara Direktur Strategic Portfolio PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Budi Setyawan Wijaya menjelaskan, aksi korporasi ini merupakan salah satu upaya TelkomGroup untuk memperkuat posisi di bisnis menara telekomunikasi.
"Pengalihan menara telekomunikasi sebanyak 6.000 menara ini dapat menjadi modal utama untuk market expansion dan mendukung akselerasi implementasi jaringan 5G di Indonesia, menambah alat produksi Mitratel," kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko.
Baca Juga: XL Axiata Pastikan Jaringan 3G Dimatikan Akhir Tahun Ini
Bersamaan dengan transaksi ini juga disepakati eksplorasi bisnis Tower Ecosystem dengan Telkomsel, berupa Pemanfaatan Internet-of-Things (IoT) dalam mendukung layanan operasional dan pengembangan bisnis bersama yang meliputi layanan Green Energy dan New Ecosystem Tower Business lainnya.
Aksi korporasi berkelanjutan dari Telkomsel dan Mitratel ini diharapkan, dapat memperkuat momentum kedua perusahaan dalam memastikan terciptanya pengelolaan aset dan perluasan lini bisnis.
“Telkomsel berharap dapat lebih mendorong akselerasi penguatan struktur perusahaan," pungkas Hendri dalam keterangan resminya, Rabu (3/8/2022).