PayPal Diblokir Kominfo, Curhat Pekerja Kreatif: Nafkah Saya Hilang

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 01 Agustus 2022 | 16:50 WIB
PayPal Diblokir Kominfo, Curhat Pekerja Kreatif: Nafkah Saya Hilang
Pekerja kreatif bernama Sandya Widyawirawan memprotes pemblokiran PayPal oleh Kominfo di Jakarta, Senin (1/8/2022). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pekerja kreatif bernama Sandya Widyawirawan ikut memprotes pemblokiran PayPal oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Aksi protes ini dia lakukan di depan Kantor Kominfo di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Sandya, pemuda berusia 22 tahun asal Cibubur, Jakarta Timur itu menggelar aksi dengan memegang kertas protes bertuliskan "Gara-gara Kominfo nafkah saya hilang."

Saat ditemui di lokasi, Sandya menuturkan kalau dirinya adalah seniman digital. Namun kerjaannya hilang karena kliennya tak bisa membayar karyanya akibat PayPal diblokir Kominfo.

"Saya seniman, saya menggambar, dan saya dapat klien banyak dari luar negeri. Tapi saya tidak bisa dibayar lagi," kata Sandya di depan kantor Kominfo, Senin (1/8/2022).

Ia mempertanyakan kenapa game (Steam) hingga PayPal diblokir Kominfo. Padahal, pemerintah mengklaim untuk memberdayakan karya anak bangsa.

"Tapi bagaimana anak bangsa berkarya sementara aplikasi yang dipakai diblokir. Bagaimana caranya? Mana mungkin bisa dibuat (karya dia karena aplikasi diblokir)?" curhat Sandya.

Sandya selama ini menggunakan platform PayPal untuk mendapatkan hasil jerih payahnya. Bahkan ia mengklaim PayPal diakui secara internasional sebagai platform pembayaran.

"Game juga diblokir. Katanya mau bikin industri 4.0, mau membuat kalangan gamers di Indonesia mampu memproduksi game. Tapi Steam-nya

Selama dia bekerja, dia dibayar sekitar 15 Dolar AS atau Rp 223.000 per projek. Tapi dia mengaku teman-temannya mendapatkan bayaran lebih banyak, bahkan hingga ratusan dolar per bulan.

Baca Juga: Warganet Protes Situs Judi Online Diduga Terdaftar PSE dan Tak Diblokir, Begini Jawaban Kominfo

"Sebulan memang enggak banyak sih. Tapi teman-teman saya banyak, mungkin ratusan Dolar AS kalau banyak klien. Teman saya yang lebih banyak kerugiannya gara-gara ini. Saya sendiri mengatasnamakan teman saya, karena blokir ini mereka tidak bisa melakukan apa-apa lagi," ujarnya menggebu-gebu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI