Suara.com - Perkembangbiakan generatif adalah cara tumbuhan dalam berkembangbiak dengan cara perkawinan. Perkembangbiakan tumbuhan secara generatif ini pada umumnya terjadi pada tumbuhan berbiji.
Bagaimana proses perkembangbiakan generatif pada tumbuhan? Apa saja alat atau bagian tanaman yang berperan dalam perkembangbiakan generatif? Berikut ini jawabannya.
Alat Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan
Alat perkembangbiakan tumbuhan berbiji adalah bunga, di mana bunga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
Baca Juga: 5 Tumbuhan Hijau Ini Disebut Bisa Turunkan Berat Badan: Mudah Ditemukan di Dapur
Bunga lengkap atau bunga sempurna adalah bunga yang terdiri dari:
- tangkai bunga
- dasar bunga
- kelopak bunga
- mahkota bunga
- benang sari
- putik
Sedangkan bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna hanya memiliki benang sari yang biasanya disebut bunga jantan. Atau bunga yang memiliki putik saja disebut bunga betina.
Benang sari disebut sebagai alat kelamin jantan dan putik disebut alat kelamin betina. Pada benang sari terdapat tangkai sari dan kepala sari, dan pada kepala sari terdapat butir-butir serbuk sari. Sedangkan pada putik terdapat bakal buah dan tangkai putik.
Peristiwa penyerbukan akan terjadi apabila serbuk sari menempel di kepala putik, dan proses menempelnya serbuk sari di kepala putik dapat terjadi dengan perantara angin, air, hewan, dan manusia.
Bunga lengkap di satu pohon yang sama disebut dengan monoesis. Sementara bunga jantan dan bunga betina berada di pohon yang berbeda, maka disebut sebagai diesis.
Baca Juga: Proses Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan
Proses Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan
Cara perkembangbiakan generatif ini dimulai dengan penyerbukan (serbuk sari menempel di kepala putik). Dilanjutkan dengan proses pembuahan (bertemunya serbuk sari dengan sel telur).
Pada proses penyerbukan, polen yang berasal dari serbuk sari sampai menempel di kepala putik dapat disebabkan oleh beberapa hal di antaranya terbawa angin, air, hewan, dan bantuan manusia. Setelah itu proses pembuahan akan dimulai ketika polen yang membawa sel jantan (sperma) masuk melalui saluran polen dan bertemu dengan sel telur.
Hasil pembuahan yang berhasil, maka akan berkembang menjadi calon tumbuhan baru dalam biji. Sementara itu, daging buah yang matang akan jatuh atau dimakan hewan sehingga menyisakan biji.
Biji yang jatuh pada tempat yang sesuai dengan suhu dan kelembabannya, maka akan tumbuh menjadi kecambah. Ditandai dengan munculnya akar dan bakal daun, kemudian akar secara alamiah akan berkembang ke dalam tanah untuk mencari air dan sari-sari tanah, sedangkan daun akan tumbuh ke atas.
Setelah cadangan makanan dalam biji habis, daun dan akar telah tumbuh sempurna, maka tumbuhan muda siap melanjutkan menjadi tumbuhan dewasa yang menghasilkan bunga baru. Dengan dukungan kondisi alam yang sesuai, maka siklus perkembangbiakan ini akan terulang kembali.
Manfaat Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan
- Mempunyai sistem akar yang lebih kuat.
- Menghasilkan variasi-variasi baru.
- Menghasilkan buah tanpa biji.
- Memiliki kemampuan adaptasi yang lebih tinggi.
- Tanaman yang dihasilkan oleh perkembangbiakan generatif yang akan memiliki sistem akar yang lebih kuat dibandingkan tanaman hasil perkembangbiakan vegetatif .
Hasil perkembangbiakan tumbuhan secara generatif memiliki sifat kombinasi bahkan tidak sama persis dari kedua induknya, di mana hal ini dapat berdampak positif atau negatif. Berdampak positif jika hasil perkembangbiakannya memiliki sebagian atau seluruh hal-hal baik yang dimiliki induknya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama